Harga Emas Hari Ini Terjun Bebas, Jatuh Dari Level Tertinggi Lebih Dari 8 Bulan yang Dicapai Sesi Sebelumnya

18 Januari 2023, 14:58 WIB
Ilustrasi-emas batangan; Harga Emas Hari Ini Terjun Bebas, Jatuh Dari Level Tertinggi Lebih Dari 8 Bulan yang Dicapai Sesi Sebelumnya /Unsplash.com/Jingming Pang/

SEPUTAR CIBUBUR - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), jatuh dari level tertinggi lebih dari delapan bulan yang dicapai di sesi sebelumnya, di tengah harapan bahwa Federal Reserve AS akan mengadopsi pendekatan yang kurang agresif untuk menaikkan suku bunga ke depan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok 11,80 dolar AS atau 0,60 persen menjadi ditutup pada 1.909,90 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai puncak sesi di 1.931,80 dolar AS dan terendah 1.906,80 dolar AS.

Emas berjangka melonjak 22,90 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.921,70 dolar AS pada Jumat 13 Januari 2023, setelah terangkat 19,90 dolar AS atau 1,06 persen menjadi 1.898,80 dolar AS pada Kamis 12 Januari 2023, dan terkerek 2,40 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.878,90 dolar AS pada Rabu 11 Januari 2023.

Baca Juga: Harga Emas Terbang Tinggi Mendekati Level Psikologis 1.900 Dolar Setelah Inflasi AS Sesuai Ekspektasi

Bursa Comex ditutup pada Senin 16 Januari 2023 untuk hari libur umum.

Emas berjangka ditutup di atas 1.900 dolar AS pada Jumat 13 Januari 2023 untuk pertama kalinya sejak akhir April, dan mengakhiri pekan tersebut dengan 2,8 persen lebih tinggi.

Indeks dolar AS naik 0,20 persen. Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Harga emas Aneka Tambang(ANTAM) alami Penurunan Rp 9000 pergram Simak Infonya

"Kami melihat ini sebagai lebih dari sedikit kemunduran dalam tren gerakan menyamping lebih tinggi. Kami percaya kombinasi dari pelemahan dolar dan kekhawatiran inflasi terus mendukung lingkungan positif yang mendasari kami," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Dengan suku bunga yang lebih rendah diterjemahkan ke dalam pengembalian yang lebih rendah pada aset-aset berbunga seperti obligasi pemerintah, investor mungkin lebih memilih emas dengan yang memberikan imbal hasil nol.

Para pedagang memperkirakan peluang 90,6 persen untuk kenaikan suku bunga 25 basis poin dari Fed pada Februari dan memperkirakan suku bunga memuncak di 4,94 persen pada Juni, sementara sebagian besar pejabat Fed memperkirakan suku bunga di 5,0 persen ke tahun depan.

Baca Juga: Lionel Messi Jadi Pemain Terbaik Piala Dunia 2022 Raih Bola Emas, Kylian Mbappe Dapat Sepatu Emas

Chief Executive Officer Citigroup Inc, Jane Fraser mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC bahwa Federal Reserve AS dapat memperlambat kenaikan suku bunga di akhir musim semi atau awal musim panas.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi China merosot pada 2022, tetapi para pejabat di Forum Ekonomi Dunia mengatakan pembukaan kembali negara itu dapat mendorong pertumbuhan global melampaui ekspektasi.

Pembelian emas di China biasanya meningkat menjelang liburan Tahun Baru Imlek, yang berlangsung mulai 21 Januari.

Baca Juga: Thailand Open 2022: Timnas Atletik Indonesia Kumpulkan Enam Emas

"Kami perkirakan harga emas akan cenderung di sekitar 1.950 dolar AS per ounce pada tahun 2023," kata Goldman Sachs dalam sebuah catatan tertanggal Jumat 13 Januari 2023.

Pada kalender ekonomi AS, data indeks harga produsen (IHP), penjualan ritel, dan produksi manufaktur diharapkan besok.***

Editor: Danny tarigan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler