Transisi Energi untuk Pengendalian Perubahan Iklim, Menteri Sri Mulyani Ingatkan Soal Keadilan

19 Februari 2023, 06:54 WIB
Ilustrasi PLTU. /Dok. PLN Pusat/

SEPUTAR CIBUBUR - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan prinsip adil dan terjangkau penting dalam transisi energi dalam aksi pengendalian perubahan iklim.

Prinsip tersebut sangat penting dan selalu menjadi pembahasan saat konferensi perubahan iklim COP UNFCCC.

"Namun tidak hanya retorika. Jika kita tidak mempersiapkan diri pada prinsip adil dan terjangkau secara nyata, maka tidak akan ada kemajuan," ungkap Sri Mulyani dalam acara Munich Security Conference bertajuk "Power Shifts: Geopolitics of the Green Transition", yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu, 18 Februari 2023.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Pengelola Wisata di Puncak Diminta Waspada Bencana

Maka dari itu, prinsip adil dan terjangkau, kata dia, diterapkan di Indonesia secara nyata dalam mekanisme transisi energi yang sedang dirancang.

Indonesia kini sedang mendesain rencana pensiun dini terhadap tiga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

Untuk memberhentikan PLTU tersebut dalam rangka mengurangi emisi karbon, pemerintah memberlakukan pengurangan kontrak secara bertahap, salah satunya kepada pembangkit listrik independen (Independent Power Producer/IPP).

Pemberian kontrak terhadap PLTU batu bara pada awalnya adalah selama 30 tahun.

Dengan adanya target mengurangi emisi karbon, kontrak tersebut diperpendek menjadi 15 tahun.

Dalam pengurangan masa kontrak, Bendahara Negara ini menyebutkan perusahaan tentunya meminta kompensasi. Dengan demikian pemerintah harus memiliki posisi fiskal yang sehat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

"Kondisi ini yang terus kami bahas dan itulah mengapa Indonesia pada masa kepresidenan G20 tahun lalu, kami meluncurkan mekanisme transisi energi ini," ucap dia seperti dikutip seputarcibubur.com dari Antara.

Berkat langkah nyata yang dilakukan Indonesia dalam transisi energi, Sri Mulyani mengungkapkan banyak negara termasuk Jerman, Amerika Serikat, hingga Jepang mengumumkan janji kemitraan transisi energi sebesar 20 miliar dolar AS.

Baca Juga: Cegah Perubahan Iklim, Indonesia-AS Saling Dukung untuk Penurunan Emisi Karbon Menuju FOLU Net Sink 2030

Komitmen tersebut akan dialokasikan bagi Indonesia untuk mendukung transisi energi yang adil dan terjangkau. ***

Editor: sugiharto basith budiman

Tags

Terkini

Terpopuler