IHSG Hari ini 6 April 2023 Potensi Melemah, bursa AS dan Asia Pasifik Mixed saat Bursa Eropa Melemah

6 April 2023, 11:23 WIB
IHSG /Brain Sihotang/Pixabay/PIX1861

SEPUTAR CIBUBURIHSG Pada perdagangan Rabu, 5 April 2023 IHSG di tutup melemah pada level 6.819,67 (-13,50 pts ; -0,20%) dengan volume lebih kecil dari hari kemarin.

Total volume perdagangan saham di BEI pada hari Rabu mencapai 18,53 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,22 triliun. Ada 286 saham yang turun, 239 saham yang naik dan 189 saham yang stagnan.

Saham terbesar pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 274,8 miliar, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 152,4 miliar, kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebanyak Rp 119,6 miliar. Kendati IHSG merosot, tapi investor asing justru mencatat aksi beli atau net buy jumbo sebesar Rp 1,65 triliun di seluruh pasar.

Baca Juga: Sekjen PBB Kaget dan Ngeri Lihat Aksi Brutal Israel Serang Masjid Al Aqsa di Bulan Ramadhan

Bursa Wall Street mencatat pergerakan yang beragam. Kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,24%, namun di sisi lain S&P 500 melemah sebesar 0,25%, bahkan indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam sebesar 1,07%.

Data ADP private payrolls report terakhir hanya naik sebesar 145.000 pada bulan Maret, turun dari 261.000 pada bulan Februari dan di bawah perkiraan sebesar 210.000. Hal ini menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat pada bulan Maret. 

Bursa saham Eropa berakhir sebagian besar turun untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Rabu dengan ketidakpastian atas prospek ekonomi global. Indeks Stoxx 600 Eropa ditutup 0,16% lebih rendah, Indeks DAX Jerman turun 0,5% dan indeks CAC 40 Prancis turun 0,4%, sedangkan FTSE 100 Inggris naik 0,4% karena saham defensif dan energi yang mendominasi indeks menguat.


Bursa Asia Pasifik mencatat pergerakan yang bervariasi. Kemarin bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat pergerakan variatif. Beberapa bursa yang mencatat kenaikan cukup signifikan di antaranya Kospi dan STI Index sementara bursa yang terkoreksi di antaranya Nikkei yang turun sampai 1,68%.

Baca Juga: Ayah David Beberkan Kondisi Mario Dandy dan Shane yang Stres Berat, Teriak-teriak dan Saling Serang

Sentimen dari bursa AS dengan penurunan data job opening ke level terendah dalam hampir 2 tahun turut mempengaruhi pergerakan bursa regional. Selandia Baru menaikkan suku bunga 50 bp menjadi 5,25%, di atas ekspektasi. Hang Seng dan bursa China tutup terkait holiday

Harga minyak beragam pada akhir perdagangan Rabu, setelah sebuah laporan menunjukkan penarikan stok minyak mentah dan bahan bakar AS lebih besar dari perkiraan dan pasar tertekan prospek ekonomi yang memburuk serta rencana produsen OPEC+ untuk mengurangi produksi.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei melemah 10 sen atau 0,12%, menjadi menetap di $80,61 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni terdongkrak 5 sen atau 0,06%, menjadi ditutup pada 84,99 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Harga emas sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu, menyusul aksi ambil untung dari kenaikan dua sesi berturut—turut karena dolar AS menguat, namun tetap bertengger di atas level psikologi 2.000 dolar AS di tengah lebih banyak tanda tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Bertemu Luhut, Wang Yi Sampaikan akan Perkuat Kerjasama Indonesia - China di Segala Bidang

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, menyusut $2,60 atau 0,13% menjadi ditutup pada $2.035.60 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di $2.049,20 dan terendah di $2.026.10.

Kurs rupiah di pasar spot mengakhir keperkasaannya pada perdagangan Selasa, rupiah spot ditutup di level Rp 14.932 per dolar AS, melemah 0,22% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 14.899 per dolar AS.

Alhasil, rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia. BI menilai pelemahan ini sifatnya hanya koreksi sesaat. Pasalnya kondisi sentimen baik di dalam dan luar negeri tidak ada perubahan dari sebelumnya.***

Editor: Ruth Tobing

Sumber: BNI Sekuritas Yahoo Deportes CNBC

Tags

Terkini

Terpopuler