Baca Juga: Aurel Keguguran Gara-gara Pamer, Ini Penjelasan Dokter UI
Dia menuturkan, setiap nasabah terkena potongan biaya administrasi minimal sebsar Rp14.000 per bulan. Belum lagi biaya lain-lain seperti pajak.
"Jadi lama-lama uang nasabah itu habis dimakan biaya administrasi. Ini namanya nabung mau untung atau mau buntung?" ujarnya.
Baca Juga: Catat! Proses Penerimaan CPNS KLHK Mulai 30 Mei 2021
Tulus melanjutkan, jika dari biaya penyimpanan saja sudah dapat membuat uang nasabah habis, apalagi jika untuk cek saldo saja dikenakan biaya. Hal itu menurut Tulus makin merugikan nasabah.
"Makin tekor konsumen, saldonya makin tergerus. Lalu apa gunannya menyimpan uang di bank? Lebih baik nyimpan di kasur saja. Oleh karena itu, ini harus ditolak karena merupakan kebijakan eksploitatif," ujarnya.***