39 Tahun PLTP Kamojang Berkontribusi Hasilkan Energi Bersih untuk Indonesia

- 25 Juli 2021, 06:44 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Garut, Jawa Barat
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Garut, Jawa Barat /Dok. PLN

SEPUTAR CIBUBUR –  Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang adalah bagian penting sejarah perjalanan kelistrikan Tanah Air. Jejak kehadirannya dimulai pada tahun 1918, tahun di mana wabah flu Spanyol mengguncang dunia seperti pandemi Covid-19 saat ini. 

JB Van Dijk, satu sosok penting yang menandai jejak PLTP Kamojang. Guru di HBS Bandung, Jawa Barat itu merupakan penggagas awal energi panas bumi di era kolonial yang kemudian melahirkan PLTP Kamojang.

Gagasannya dimulai dengan satu tulisan berjudul “Krachtbronnen in Italie” atau “Kekuasaan di Italia” yang terbit di majalah “Koloniale Studien”.

Baca Juga: Atasi Kelangkaan, PLN Salurkan Bantuan Oksigen ke Rumah Sakit di Jateng dan DIY

Keberhasilan Italia memanfaatkan panas bumi untuk energi listrik di Larnderello, Italia Tengah, menginspirasi Van Dijk untuk mendorong Pemerintah Hindia Belanda melakukan hal yang sama.

Keberhasilan Italia menghasilkan energi panas bumi di tahun itu, menurutnya bisa diikuti Hindia Belanda.

Tulisan Van Dijk ditanggapi dingin oleh pemerintah. Bahkan tulisannya dikritik oleh berbagai pihak yang menganggap idenya tidak masuk akal untuk dipakai di Indonesia.

Baca Juga: PLN Berikan Diskon Listrik Juli -September 2021, Otomatis Potong Tagihan Pelanggan

Butuh waktu sewindu, hingga pada tahun 1926 akhirnya Pemerintah Hindia Belanda menggelontorkan dana untuk melakukan pengeboran di lapangan Kamojang.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo

Sumber: PLN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x