Pemerintah Provinsi Yogya telah Kucurkan Bantuan Produktif Usaha Mikro Rp 6,8 Triliun

- 29 Juli 2021, 09:23 WIB
Rakor Wapres dengan Pemprov Yogya
Rakor Wapres dengan Pemprov Yogya /Kamsari/Dok. BPMI Setwapres

SEPUTAR CIBUBUR - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki menjelaskan Provinsi DIY telah menyalurkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sejumlah Rp 6,8 triliun dengan persentase 2,7 persen rata-rata nasional. Teten berharap agar perolehan dana melalui sektor Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) juga dapat segera diperbanyak aksesnya oleh Pemerintah Provinsi DIY.

“Kemarin kami diperintah Pak Presiden untuk segera Kementerian Koperasi dan UKM, dinas daerah, termasuk juga KUR untuk sektor pangan agar diperbesar porsinya. Sekarang KUR banyak tersalur untuk sektor perdagangan. Ini mohon didampingi para pelaku UMKM-nya dengan himbara setempat dan juga penyalur KUR yang lain, untuk bisa mengakses pembiayaan dari KUR,” jelas Teten.

“Kami tadi juga senang sekali Pak Gubernur menyampaikan bantuan usaha mikro telah disalurkan. Kami juga masih banyak anggaran untuk membantu koperasi lewat LPDB tahun ini Rp 1,6 triliun dengan bunga 3 persen. Saya kira nanti kepala dinas bisa mendampingi, terutama kami fokuskan koperasi produksi mengakses LPDB,” terangnya.

Baca Juga: Pemprov Yogya Tekan Mobilitas Masyarakat Lewat Jurus Jaga Warga

Selain itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Muhammad Hudori, mengapresiasi alokasi anggaran dan realisasi untuk penanggulangan Covid-19 di DIY. Hudori hanya mengingatkan kepada Pemprov DIY untuk dapat melakukan pendampingan untuk segera melanjutkan dan mempercepat realisasi anggaran insentif untuk para tenaga kesehatan (nakes).

“Kami mengapresiasi untuk anggaran dan realisasi insentif nakes pemerintah DIY sudah mencapai di kisaran 32,40%, tapi masih ada kabupaten/kota yang masih kecil (insentifnya). Saya kira ini yang perlu mendapatkan perhatian, untuk segera merealisasikan insentif nakes,” papar Hudori.

Adapun pada pertemuan tersebut juga membicarakan mengenai perkembangan penanganan 3 T (testing, tracing, treatment) dan masalah pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) untuk Provinsi DIY.

Selain Gubernur DIY, tampak hadir secara virtual para bupati se-Provinsi dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah DIY.

Sementara, secara virtual Wapres turut didampingi oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Kabarhankam Polri Arief Sulistyanto, serta Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x