Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini lantas mengungkap, warga miskin justru akan makin miskin dengan mengonsumsi rokok.
"Rokok menjadikan rumah tangga semakin miskin karena pengeluaran yang seharusnya untuk meningkatkan ketahanan rumah tangga miskin dikeluarkan untuk rokok yang mencapai 11 persen dari total pengeluaran keluarga miskin," kata Sri Mulyani.
Selain membebankan dari sisi pengeluaran, rokok menjadi faktor penyebab risiko kematian terbesar kedua di Indonesia.
Penyebab kematian pertama adalah tekanan darah tinggi sebesar 28 persen, kemudian diikuti oleh konsumsi rokok sebesar 17,03 persen. Konsumsi rokok juga meningkatkan stunting dan memperparah dampak Covid-19. ***