Ancaman Kebangkrutan Dunia Ketiga Setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed Menaikkan Suku Bunga

- 5 Mei 2022, 16:29 WIB
The federal Reserve (The Fed).
The federal Reserve (The Fed). /AFP

SEPUTAR CIBUBUR - Pengetatan moneter yang sedang diterapkan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), serta lonjakan harga minyak dan pangan, dapat menjerumuskan negaranegara dunia ketiga ke dalam kebangkrutan dan mendorong mereka untuk menjual aset-aset publik kepada investor Amerika.

Neraca pembayaran negara-negara Afrika dan Amerika Latin akan mengalami defisit karena
adanya arus kas keluar investasi, serta harga minyak, pangan, dan utang luar negeri yang lebih tinggi, kata Michael Hudson, profesor ekonomi di Universitas Missouri-Kansas City dalam
wawancara dengan Xinhua pada Senin 2 Mei 2022.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada Rabu
4 Mei 2022.

Baca Juga: Bayang-Bayang Momok Taper Tantrum yang Membuat Merinding Para Investor

Kebijakan yang diambil The Fed menyusul kenaikan awal sebesar 25 basis poin pada pertengahan Maret, saat putaran pengetatan moneter terbaru dimulai.

Negara-negara berkembang yang menderita akibat memburuknya neraca pembayaran dapat
dipaksa untuk menjual aset-aset mereka di domain publik, guna memperoleh pinjaman dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF menurut ekonom yang juga menjabat sebagai Presiden Institut Studi Tren Ekonomi Jangka Panjang (Institute for the Study of LongTerm Economic Trends/ISLET) tersebut.

"IMF akan mengatakan, baik, kami akan memberikan pinjaman uang kepada Anda, namun jika
kami meminjamkan Anda uang, Anda harus menjual apa pun yang tersisa dari domain publik
Anda kepada investor Amerika," tuturnya.

Baca Juga: SWI Ingatkan Selebritas Tidak Jadi Influencer Judi Slot

"Semua infrastruktur, cadangan mineral, lahan, hutan Anda, semua yang Anda miliki, Anda
harus menjualnya demi memperoleh uang untuk memberi makan diri Anda sendiri," imbuh
Hudson.

Halaman:

Editor: Danny tarigan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah