BCA Komit Dukung Pembangunan Green Building di Indonesia

- 18 Juni 2022, 08:56 WIB
BCA mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan menghadirkan Wisma BCA Foresta di kawasan BSD, Tangerang Selatan.
BCA mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan menghadirkan Wisma BCA Foresta di kawasan BSD, Tangerang Selatan. /BCA

SEPUTAR CIBUBUR - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berkomitmen untuk terus membangun dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) melalui berbagai program dan inisiatif tahun ini dengan mengusung tagar #BCAForSustainability.

Dari 17 pilar SDG's, BCA saat ini fokus pada sembilan pilar yakni kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, energi bersih, pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja layak dan digitalisasi. Dari kesembilan fokus tersebut, perseroan menyederhanakan menjadi tiga pilar yaitu perbankan berkelanjutan, budaya berkelanjutan dan berkarya memberikan nilai.

Salah satu upaya BCA mewujudkan pembangunan berkelanjutan adalah dengan menghadirkan Wisma BCA Foresta di kawasan BSD, Tangerang Selatan.

Baca Juga: Pengusaha Hutan Kembangkan Tanaman Pemanis Pengganti Gula Tebu, Lebih Sehat Tanpa Kalori dan Alami

Ini merupakan gedung perkantoran pertama BCA yang sudah sepenuhnya menerapkan green bulding dengan menerapkan teknologi berbasis ramah lingkungan. Gedung ini dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sudah diresmikan baru-baru ini.

Komisaris BCA yang juga pengamat ekonomi Cyrillus Harinowo mengungkapkan pembangunan berkelanjutan merupakan tugas seluruh korporasi dan organisasi, tidak terkecuali bagi industri perbankan.

“BCA sebagai bagian dari perbankan nasional telah selayaknya mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis ekonomi hijau. Pembangunan ini sudah merupakan panggilan bersama yang penting bagi keberlangsungan bumi, untuk masa depan lebih baik generasi mendatang," katanya di Wisma BCA Foresta, beberapa waktu.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Air Bagi 400 Ribu Jiwa, Pembangunan SPAM Regional Mebidang Segera Rampung

Wisma BCA Foresta telah beroperasi sejak Oktober 2020. Gedung yang memiliki luas 45.000 meter persegi (m2) dan diperuntukkan sebagai kantor pusat BCA ini meraih sertifikasi Greenship Platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

Berbagai teknologi yang diterapkan di Wisma BCA Foresta antara lain Building Automation System, penggunaan kaca double glass (low E), air minum reverse osmosis, pemanfaatan air recycle dan rain water, dan yang lainnya.

SVP Logistic & Building BCA Victor Teguh Sutedja menjelaskan, Wisma BCA Foresta ini sudah dirancang sejak awal sebagai green building. Tujuan awalnya adalah agar gedung bisa beroperasi secara efisien secara berkelanjutan. Sebab, selama ini, BCA melihat bahwa biaya operasional gedung-gedung konvensional semakin mahal seiring usia gedungnya bertambah.

Baca Juga: Jamaah Haji Asal Indonesia Diminta Fokus Beribadah, Jangan Asyik Selfie dan Sibuk Unggah Status

Oleh karena itu, BCA untuk pertama kalinya menggandeng konsultan energi dalam membangun perkantoran. Perseroan bekerjasama dengan konsultan dari Singapura yang sudah berpengalaman mendesign gedung-gedung hijau di negaranya dan terbukti sukses menghadirkan gedung yang efisien secara operasional.

"Untuk membangun gedung yang dapat efisien dari sisi penggunaan energi secara berkelanjutan tidak cukup hanya dari penggunaan teknologi saja, tetapi sangat penting menggunakan jasa konsultan sejak mulai mendesign gedung tersebut. Karena dari desain itulah selanjutnya kita bisa mengatur dan mengontrol penggunaan energi," jelas Victor.

Fitur-fitur green building yang digunakan Wisma BCA Foresta dimulai dari penggunaan kaca jendela yang menggunakan jenis kaca low E sehingga bisa menahan panas di bagian tengahnya. Victor bilang, fitur itu sangat membantu terbukti efisien dalam penggunaan listriknya. Itu juga jadi salah satu penilaian sehingga gedung tersebut berhasil mendapatkan sertifikat platinum dari GBCI.

Baca Juga: Amerika Serikat Mendukung Filipina di Laut China Selatan

Selanjutnya, ruangan kantor Wisma BCA ini juga di konsep open space. Tujuannya agar pendingin ruangan (Air Conditioner/AC) tidak perlu banyak karena ruangan tidak disekat-sekat. BCA melihat bahwa AC merupakan penyumbang terbesar dalam konsumsi listrik dalam operasional gedung yakni sekitar 70%. Sehingga konsep open space cukup signifikan dalam mengurangi penggunaan listrik.

Selain itu, Wisma BCA juga menerapkan penggunaan chiller dengan sistem kontrol otomatis untuk menjaga performa di sekitar 0,5 kW/TR +5%, menyediakan air minum dengan teknologi reverse osmosis dan pengujian periodik, sehingga carbon footprint dari transportasi air galon dan masalah lift penuh galon terselesaikan.

"Kita disini tidak lagi ada kurir angkat galon. KAami punya air PAM yang difilter sehingga bisa langsung diminum. Ini sangat efektif mengurangi cost karena tidak perlu lagi kurir untuk angkat-angkat galon. Kedua, mobil pengangkut galon sudah tidak ada lagi sehingga mendorong kawasan lebih hijau," tambah Victor. ***

 

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah