SEPUTAR CIBUBUR - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore masih melemah seiring pelaku pasar yang berspekulasi bank sentral AS The Federal Reserve akan kembali menaikkan suku bunga.
Rupiah ditutup melemah 23 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.768 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.745 per dolar AS.
"Pelemahan rupiah dipicu pelaku pasar yang mencermati arah suku bunga AS ke depan," kata ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Ga Pake Ampun, Pemain Higgs Domino di Aceh Kena Hukuman Cambuk
Menurut Rully, kondisi saat ini masih diliputi oleh spekulasi akan kembali naiknya suku bunga
acuan The Fed atau Fed Fund Rate sebesar 75 basis poin pada rapat Komite Pasar Terbuka
Federal (FOMC) pada Juli mendatang.
"Saat ini tidak hanya rupiah yang mengalami depresiasi, tapi juga mata uang global lainnya.
Terlihat dari indeks dolar AS yang juga kembali menguat," ujar Rully.
The Federal Reserve baru saja menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin dalam langkah
bersejarah untuk memerangi inflasi serta memproyeksikan ekonomi yang melambat dan
meningkatnya pengangguran pada bulan-bulan mendatang.
Baca Juga: Hari Pertama jadi Mendag, Zulhas Sidak ke Pasar Cibubur: Pedagang-Pembeli Harus Adil
Baca Juga: Kocak, Netizen Sebut Sabung Ayam Lebih Fair dibanding Judi Slot Online