Gagal Wujudkan Bursa Kripto pada 2022, Bappebti Ungkap Alasannya

- 5 Januari 2023, 09:26 WIB
Investasi kripto di Indonesia semakin marak, pemerintah tanggap untuk bangun bursa kripto.
Investasi kripto di Indonesia semakin marak, pemerintah tanggap untuk bangun bursa kripto. /Information Age

Untuk itu, Didid memastikan bahwa pihaknya akan mengupayakan agar bursa kripto beserta ekosistem penunjangnya dapat segera terealisasi, dan rampung pada tahun ini.

"Karena kalau enggak Bappebti menanggung risiko sendiri, dan itu menjadi tidak bagus bagi kami," ucap dia.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan melalui Bappebti merencanakan bursa kripto akan hadir pada akhir 2021, namun batal dan direncanakan akan hadir pada kuartal I 2022.

Keberadaan bursa ini dinantikan sebagai salah satu dari ekosistem perdagangan legal aset kripto.

Pada 2022 lalu, nilai transaksi aset kripto sepanjang Januari hingga November 2022 di dalam negeri mencapai Rp296,66 triliun, turun dibanding pada 2021 yang sebesar Rp859,4 triliun.

"Ada penurunan lebih dari 50 persen," ujar Didid

Selain itu, kata dia, tercatat total pelanggan terdaftar aset kripto meningkat, yakni dari 11,2 juta pada 2021 menjadi 16,55 juta pada 2022.

Pihaknya juga memprediksi aktivitas aset kripto akan mengalami winter, berdasarkan data Statista Global Consumer Survey.

Survei dengan responden yang telah berinvestasi kripto di Amerika Serikat pada 2022 sebesar 18 persen, sedangkan penduduk yang berencana berinvestasi sebesar 15 persen. Sementara pada 2020, popularitas pemilik aset kripto adalah sebesar 8 persen naik menjadi 11 persen.

Meski demikian, Didid memproyeksikan pada 2023, aset kripto akan bangkit meski secara perlahan.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah