"Kita meyakini stok cangkang kelapa sawit dari PMKS ataupun suplayer di Bengkulu mampu memenuhi kebutuhan untuk ekspor ke Jepang," kata dia.
Senada Sekjen Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCSI), Deswan Hardjo Putra, mengatakan, potensi cangkang kelapa sawit di Provinsi Bengkulu ini per bulannya mencapai 60 ribu ton.
Dengan itu dinilai sangat cukup untuk memenuhi target permintaan ekspor dari Sumitomo Forestry, yang perbulan berkisar diangka 10 ribu hingga 11 ribu ton.
Provinsi Bengkulu ini merupakan daerah pertama di Indonesia yang kita pilih melakukan ekspor cangkang kelapa sawit ke Jepang.
“Kita memilih Bengkulu dilatarbelakangi karena stock cangkang kelapa sawit sudah siap, berikut dengan sarana dan prasarana pelabuhan ketika hendak melakukan pengapalan sebelum ekspor dilakukan," jelasnya.
Secara terpisah, Lakhar General Manager (GM) PT Pelindo II Regional Bengkulu, Arya R memastikan jika sarana dan parasana untuk pengapalan ekspor cangkang kelapa sawit di pelabuhan Pulau Baai cukup memadai. Dimana ada beberapa dermaga yang bisa digunakan untuk pengapalan.
“Dari kita (Pelindo,red) tidak ada masalah, termasuk untuk kedalaman alur," kata dia.***