Inilah Saham-saham untuk Trading Pekan Ini

- 6 Februari 2023, 10:48 WIB
pergerakan saham di pasar bursa
pergerakan saham di pasar bursa /Kamsari/aplikasi data IQPlus

SEPUTAR CIBUBUR – Pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,2% tertopang saham-saham sektor teknologi yang menguat sebesar 5,2%, kesehatan 3,1% dan konsumer primer 2,8%. Sementara itu, sektor yang mengalami penurunan paling dalam yakni sektor energi sebesar -3,6% dan perindustrian -1,3%.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Mino menjelaskan pada pekan lalu market menguat karena tertopang sentimen positif mulai dari turunnya inflasi dan solidnya data manufaktur, kenaikan Fed Fund Rate sesuai ekspektasi, solidnya laporan keuangan, berlanjutnya aksi beli investor asing dan penguatan nilai tukar rupiah. Adapun sentimen negatif pekan lalu yakni berlanjutnya pelemahan harga komoditas energi.

Baca Juga: IHSG Hari ini 3 Feb 2023 Berpotensi Naik, Bursa Eropa dan Asia Pasifik Naik saat bursa AS Bergerak Mixed

Mino optimistis market pekan  ini masih akan melanjutkan penguatan karena tertopang sejumlah sentimen domestik dan eksternal Sentimen domestik paling mendominasi pergerakan market pekan ini.

"Sentimen domestik tersebut adalah lanjutan laporan keuangan, data pertumbuhan ekonomi, data cadangan devisa, indeks keyakinan konsumen dan penjualan ritel," tegas Mino, dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Sejumlah emiten besar akan menerbitkan laporan keuangan pekan ini. Bank BRI, Sido Muncul, Bank BTN dan Unilever rencananya akan merilis kinerjanya pekan ini.

Baca Juga: Tanggapan Pihak Garuda Atas Penurunan Saham Diluar Kewajaran Menurut BEI

Terkait pertumbuhan ekonomi, imbuh Mino, pada pekan ini Badan Pusat Statistik akan merilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal empat tahun lalu/sepanjang tahun 2022.

"Menurut konsensus Bloomberg ekonomi di 4Q22 akan tumbuh 4.96% lebih rendah dari sebelumnya di 3Q22 sebesar 5.72%. Sementara itu di tahun 2022 menurut konsensus Bloomberg akan tumbuh 5.30% yoy, lebih baik dari sebelumnya 3.69% yoy," tegasnya.

Sentimen domestik lainnya terkait cadangan devisa, dalam dua bulan terakhir cadangan devisa terus meningkat sehingga diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan akan US$ dan menjaga volatilitas rupiah tetap terjaga.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x