Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Ini Tanggapan Aspebindo

- 6 Maret 2023, 18:02 WIB
Aspebindo soal tertbakarnya Depo BBM Plumpang
Aspebindo soal tertbakarnya Depo BBM Plumpang /

SEPUTAR CIBUBUR  –  Hingga saat ini setidaknya 19 nyawa melayang, 49 korban luka-luka, serta 3 orang dalam pencarian akibat terbakarnya fasilitas BBM terbesar di jantung ibukota, Depo Pertamina Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).

Menanggapi insiden tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (Aspebindo) Anggawira mengatakan, wajar ketika banyak pihak yang mempertanyakan komitmen PT Pertamina terhadap aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). Hingga keterangan tertulis ini dibagikan, akibat kebakaran tersebut

Bukan hanya Plumpang; dalam tiga tahun terakhir, tercatat ada enam kilang dan atau depo PT Pertamina terbakar.

"Saya rasa dengan berbagai insiden yang terjadi ini harus ada tindakan dengan mengeluarkan kebijakan atau terobosan masif untuk mengatasi persoalan HSSE ini. Ini berlaku bukan hanya untuk Pertamina tapi untuk seluruh pelaku industri gas dan minyak bumi," ungkap Anggawira.

Baca Juga: Tim Investigasi Gabungan Polri Dalami Penyebab Kebakaran Depo Plumpang

Ia menambahkan perlunya buffer zone atau zona penyangga di setiap depo Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab, depo BBM merupakan area berbahaya yang di sekelilingnya terdapat zat-zat yang mudah terbakar.

"Menurut saya, buffer zone itu sebagai sabuk pengaman di area depo BBM berada. Adanya buffer zone merupakan bagian dari aspek HSSE (Health, Safety, Security and Environment) di sekitar wilayah tangki timbun yang rentan dengan risiko kebakaran. Lahan di sekeliling lokasi depo BBM bisa dibebaskan dan dimanfaatkan sebagai area penghijauan," ujar pria yang juga merupakan Komisaris Utama PT Krakatau Pipe Industries ini.

"Saya melihat Pertamina sudah bergerak cepat untuk menanggulangi insiden kebakaran ini, utamanya berfokus pada korban. Hal ini sudah merupakan prosedur mitigasi ketika kecelakaan terjadi. Namum demikian, perlu ada yang namanya evaluasi sehingga terobosan yang bisa menguatkan aspek HSSE. Jangan sampai kejadian ini bisa terulang kembali, dan perlu diperhatikan jika insiden ini terjadi kembali bagaimana prosuder penyelamatan sebagai standarnya untuk meminimalisir dampaknya," tutup Anggawira yang saat ini juga menjabat sebagai Sekjen BPP Hipmi.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kapolri Gerak Cepat Tangani Korban

 Selain korban jiwa dan luka-luka, insiden ini juga berdampak pada lebih dari 570 warga terpaksa mengungsi dan bergantung pada bantuan yang diberikan PT Pertamina maupun donasi dari berbagai lapisan masyarakat.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x