Ketelusuran Rantai Pasokan SVLK Modal Kuat Hadapi Ketentuan Anti Deforestasi Uni Eropa (EU DFSC)

- 22 Maret 2023, 06:45 WIB
Ilustrasi produk furnitur. Salah satu produk yang akan terkena kebijakan anti deforestasi Uni Eropa (EU DFSC)
Ilustrasi produk furnitur. Salah satu produk yang akan terkena kebijakan anti deforestasi Uni Eropa (EU DFSC) /dokumen kbri finlandia/

Selain itu produk tersebut harus bisa ditelusuri hingga di titik asal-usulnya dengan menyertakan geo lokasi. Ketentuan ini tetap berlaku meski produk tersebut telah dilengkapi dengan sertifikat verifikasi dari pihak ketiga yang independen.

Nantinya akan ada patokan (benchmark) untuk setiap Negara produsen yang menentukan tingkat risiko deforestasi berdasarkan tiga tingkatan, yaitu tinggi, standar, dan rendah.

Semakin tinggi tingkat risiko deforestasi, semakin rumit proses due dilligence. Sebaliknya, semakin rendah tingkat risiko deforestasi, semakin mudah proses due dilligence.

Saat ini, nilai pasar produk kayu Uni Eropa mencapai 51 miliar dolar AS. Sementara, Indonesia baru bisa meraih pasar sekitar sekitar 1,3 miliar dolar AS-1,4 miliar dolar AS.

“Dengan mengantisipasi ketentuan EU DFSC, pelaku usaha kehutanan di Indonesia bisa memperluas pasar di kawasan Uni Eropa,” kata Indroyono.

Dia juga berharap kerja sama antara pemangku kepentingan bisa ditingkat untuk mendukung SVLK sehingga bisa menjawab ketentuan EU-DFSC.

Sementara itu Anna Roberts dari Timber Chain menawarkan platform teknologi informasi yang akan memudahkan produsen produk hasil hutan menyediakan informasi ketelusuran.

“Dengan menggunakan platform Timber Chain, produsen akan menghemat waktu dan biaya serta bisa fokus pada pengembangan produk,” katanya. ***

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x