UOB Kenalkan Metode Hindari Kerugian Berlebih Saat Investasi

- 31 Maret 2023, 11:17 WIB
(ki-ka): Diendy Liu --Wealth Advisory Head UOB Indonesia, Vera Margaret-- Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia, Maya Rizano—Head of Strategic Communicatins and Brand UOB Indonesia, dan Henry Choi-- Consumer Banking Director UOB Indonesia berfoto bersama usai acara. Foto: Lucius GK
(ki-ka): Diendy Liu --Wealth Advisory Head UOB Indonesia, Vera Margaret-- Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia, Maya Rizano—Head of Strategic Communicatins and Brand UOB Indonesia, dan Henry Choi-- Consumer Banking Director UOB Indonesia berfoto bersama usai acara. Foto: Lucius GK /

SEPUTAR CIBUBUR - UOB Indonesia terus berupaya mendorong literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan investasi. Salah satunya dengan menggelar literasi bertajuk “Preserve and Grow Your Wealth Through Risk-First Approach” di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023.

Dalam sesi ini, UOB Indonesia memberikan informasi komprehensif mengenai investasi pasar modal agar masyarakat dapat mengoptimalkan portofolio kekayaannya dan terhindar dari risiko berlebih. Hal Ini mengingat jumlah investor dalam negeri yang terus meningkat, terutama dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Namun di sisi lain pemahaman masyarakat terhadap pasar modal belum maksimal.

Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret mengatakan, masyarakat perlu mengenali risiko terlebih dahulu sebelum memulai investasi. Ada berbagai risiko yang harus dikenali, yaitu risiko diri sendiri maupun risiko dari produk yang akan diinvestasikan. Melalui pendekatan Risk-First, UOB Indonesia menekankan akan pentingnya keseimbangan antara risiko dan imbal hasil.

Vera Margaret, Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia (tengah). Foto: Lucius GK
Vera Margaret, Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia (tengah). Foto: Lucius GK
"Masyarakat harus melakukan literasi keuangan. Pahami produk-produk investasi yang ditawarkan. Kadang kita tahu risiko kita, tapi lupa kalau produk punya risiko yang harus dipelajari. Dengan begitu kita bisa menikmati hasil investasi yang kita lakukan," kata Vera.

Baca Juga: UOB Indonesia, Visa, dan Volopay Luncurkan Kartu Kredit Korporat dengan Manajemen Terintegrasi

Berdasarkan catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (SEI), investor di pasar modal Indonesia telah tembus 10 juta investor yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.028, dengan komposisi jumlah investor lokal sebesar 99,78%.

Sejalan dengan hal tersebut, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengungkapkan, tingkat inklusi di pasar modal meningkat pesat, yakni dari 1,55% pada tahun 2019 menjadi 5,19% pada 2022. Namun peningkatan inklusi tidak diiringi dengan tingkat literasi, di mana pada tahun 2022 tingkat literasi keuangan di sektor pasar modal turun menjadi 4,11% pada 2022 dari yang sebelumnya mencapai 4.97% pada tahun 2019.

Henry Choi, Consumer Banking Director UOB Indonesia. Foto: Lucius GK
Henry Choi, Consumer Banking Director UOB Indonesia. Foto: Lucius GK
UOB Indonesia percaya bahwa masyarakat perlu melakukan diversifikasi kelas aset yang harus dibarengi dengan literasi keuangan yang baik. Melalui Risk-First Approach, diharapkan masyarakat dapat memahami tingkat toleransi risiko pribadi yang dapat digunakan untuk mengelola portfolio keuangan dengan risiko yang lebih terukur.

"Sebenarnya tidak cukup hanya tahu risiko, tujuan juga penting mulai dari rangka pendek, jangka panjang, uang sekolah anak, dana pensiun, kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan investasi lainnya. Tujuan dari investasi ini akan mempengaruhi produk apa yang paling tepat dimiliki nasabah sesuai dengan profil risikonya," ucap Vera menambahkan.

Baca Juga: UOB Indonesia Luncurkan UOB Infinity bagi Nasabah Bisnis

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x