"Kenaikan harganya masih bisa dianggap wajar," katanya.
Petani padi, petani sayur, peternak ayam, pengusaha telur, semuanya harus mendapatkan keuntungan, sehingga bisa mendapatkan tambahan pendapatan untuk berlebaran nanti.
Saat permintaan dan daya beli naik, menurut GKR Hemas yang harus dijaga adalah masuknya barang impor yang tidak sebanding dengan kebutuhan. Hal itu secara langsung dipastikan akan memukul petani lokal.
Dia meminta pemerintah daerah agar mengantisipasi spekulan yang memanfaatkan tidak seimbangnya permintaan dan penawaran, sehingga petani lokal tidak mendapatkan keuntungan.
Baca Juga: Inilah 10 Destinasi Wisata Yogyakarta Dan Sekitarnya Yang Dipersiapkan Menyambut Event ATF 2023
"Para pedagang, jangan pula mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kenaikan harga harus dalam tingkat yang wajar dan terjangkau masyarakat," katanya.
Selain itu GKR Hemas juga berpesan agar tidak ada praktik penimbunan bahan pokok, yang akan merusak rantai pasokan atau distribusi pangan, sehingga akan merugikan masyarakat dan pemerintah secara keseluruhan.
Peran Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Bulog benar-benar diharapkan. Di daerah, hal ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan Bulog DIY. Semua Organisasi Perangkat Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta harus bekerja keras untuk menjaga pasokan pangan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat, menjelang, pada masa, dan setelah hari lebaran nanti.
Tidk hanya berdiskusi, para pedagang juga memanfaatkan momen bertemu Ratu Jogja itu untuk berfoto, bersalaman, dan memohon doa. (Lucius GK)