Perdagangan Cuma 2 Hari, Ini Rekomendasi Sahamnya

- 26 Juni 2023, 10:11 WIB
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK /

SEPUTAR CIBUBUR -  Minggu ini market Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya akan berlangsung selama 2 hari karena ada cuti bersama Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada minggu lalu berbalik melemah sebesar 0.9%.

Semua sektor pada minggu lalu mengalami pelemahan dengan pelemahan terbesar di sektor teknologi sebesar -4.3%, kesehatan -1,6% dan barang baku sebesar -1.1%. Sementara itu, pelemahan terkecil pada minggu lalu tercatat di sektor keuangan sebesar -0.1%.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino menjelaskan pada minggu lalu sentimen negatif lebih banyak datang dari eksternal, yakni testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell, turunnya sebagian besar harga komoditas dan berlanjutnya aksi jual investor asing.

"Poin-poin penting testimoni dari Jerome Powell yakni bahwa usaha The Fed untuk mengendalikan inflasi belum selesai, masih adanya peluang tambahan kenaikan suku bunga acuan sebanyak dua kali masing-masing 25 bps dan kebijakan terkait suku bunga acuan akan dievaluasi berdasarkan perkembangan inflasi," tutur Mino di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Baca Juga: IHSG Hari ini Potensi Tertekan, Bursa AS Turun Asia dan Eropa Menguat, Harga Emas dan Minyak Terkoreksi

Terkait turunnya sebagian besar harga komoditas, terang Mino, masih adanya peluang kenaikan suku bunga acuan menimbulkan kekhawatiran investor akan potensi tekanan terhadap perekonomian yang bisa berdampak pada permintaan komoditas.

Ia menambahkan penegasan masih adanya peluang kenaikan suku bunga acuan juga membuat nilai tukar dolar Amerika menguat terhadap mata uang utama lainnya dan menjadi tambahan katalis negatif di pasar komoditas.

Sentimen negatif selanjutnya yakni berlanjutnya aksi jual investor asing pada minggu lalu, dimana asing kembali mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1.42 triliun (vs minggu sebelumnya Rp2.26 triliun). Beberapa saham yang terpantau paling banyak di lepas (net sell), yakni TLKM (Rp266 miliar), BBCA (Rp238 miliar), BBRI (Rp238 miliar).

"Dengan aksi jual tersebut maka dari awal tahun pembelian bersih investor asing berkurang menjadi Rp11.94 triliun dari sebelumnya Rp13.36 triliun," jelasnya.

Baca Juga: Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Terhadap Dolar AS Jelang Pidato Gubernur Bank AS, The Fed

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x