SEPUTAR CIBUBUR – Pada akhir perdagangan pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0.30%. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani menjelaskan IHSG di area resistance minor 6.920 mendekati 6.950 yang merupakan resistancenya makanya peluang pelemahan itu sangat besar.
"Tiga sektor terkuat yang melemahkan IHSG pekan lalu, yakni sektor industrial yang melemah sebesar -1.65%, sektor consumers cyclicals -1.45% dan sektor transport & logistic sebesar -1.37%," tutur Dimas di Jakarta, Senin, 21 Agustus 2023.
Sementara itu, tiga sektor terkuat yang menahan pelemahan IHSG pada minggu lalu, yakni sektor energy sebesar 3.45%, infrastructures 2.11% dan basic materials sebesar 0.75%.
Baca Juga: IHSG Hari ini Potensi Menguat, Bursa AS dan Eropa Naik Asia Pasifik Mixed, Minyak dan Emas Turun
Ia menjelaskan pelemahan minggu lalu karena ada tiga sentiman yakni neraca perdagangan Indonesia, data ekonomi China dan potensi penurunan peringkat kredit perbankan AS.
"Data makro ekonomi China terkait penjualan retail memperlihatkan bahwa meski masih dalam teritori positif, namun laju pertumbuhannya melambat," ujarnya.
Terkait potensi penurunan peringkat kredit perbankan AS, investor menganggap investasi yang dilakukan itu berisiko. Hal ini menjadi sentimen IHSG pekan lalu.
Selanjutnya jika dilihat di Calender Economic minggu ini, akan ada rilis suku bunga BI pada Kamis mendatang dan selebihnya dari dalam negeri maupun global tidak ada data yang bakal rilis. BI sendiri diperkirakan masih akan menahan suku bunga di level saat ini, namun kebijakan ini masih dapat berubah seiring langkah yang diambil The Fed pada September mendatang.
Baca Juga: Ego Sektoral Soal Klaim Kawasan Hutan Berpotensi Turunkan Kepercayaan Publik Terhadap Bursa Efek