Hadapi Krisis Iklim, Pakar Lingkungan Serukan Percepatan PLTA

- 31 Agustus 2023, 06:37 WIB
Pendiri/CEO Environment Institute Mahawan Karuniasa
Pendiri/CEO Environment Institute Mahawan Karuniasa /

 

SEPUTAR CIBUBUR - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) menjadi kontributor penting dalam memangkas emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia untuk menghadapi krisis perubahan iklim.

Pakar lingkungan Universitas Indonesia yang juga Pendiri/CEO Environment Institute Mahawan Karuniasa pun menyerukan soal perlunya percepatan pembangunan PLTA dalam kebijakan Transisi Energi.

Mahawan Karuniasa menjelaskan bahwa sumber emisi Indonesia akan beralih dari aktivitas berbasis lahan ke sumber emisi dari sektor energi. Untuk itu, agenda energi bersih Indonesia perlu memprioritaskan PLTA selain penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) maupun Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) pada pembangkit yang masih menggunakan batubara.

Baca Juga: Perusahaan Swasta Australia Suntik Investasi Rp180 Triliun Proyek PLTA Kaltara

Mahawan menekankan pentingnya kontribusi PLTA dalam pengurangan emisi GRK khususnya di sub sektor pembangkit.

"Bahkan faktor emisi dari sub-sektor pembangkit pada tahun 2050 jauh berkurang menjadi hanya 3% saja dibandingkan kebijakan tanpa percepatan," demikian disampaikan Mahawan Karuniasa, Pakar Lingkungan Universitas Indonesia pada Seminar Transisi Energi Menghadapi Perubahan Iklim di Universitas Sumatera Utara, Rabu 30 Agustus 2023.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organisation (WMO) memperingatkan temperatur global kemungkinan besar akan terlampaui diatas 1,5 derajad Celsius secara temporer pada 5 tahun kedepan.

Tentu saja hal ini akan berdampak pada meningkatnya bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor, dan angin ekstrem di Indonesia.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x