Warga Gunungkidul Gembira Terima Program Ekonomi Sirkular Kraton-PLN, Ini Sebabnya

- 5 Oktober 2023, 17:33 WIB
Kepala Bebadan Pangreksa Loka Kraton Yogyakarta RM Gustilantika Marrel Suryokusumo, bersama Lurah Karang Asem dan masyarakat di lokasi pembibitan tanaman pakan dan energi di Kalurahan Karang Asem, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, Selasa (4/10/2023). Foto: Istimewa
Kepala Bebadan Pangreksa Loka Kraton Yogyakarta RM Gustilantika Marrel Suryokusumo, bersama Lurah Karang Asem dan masyarakat di lokasi pembibitan tanaman pakan dan energi di Kalurahan Karang Asem, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, Selasa (4/10/2023). Foto: Istimewa /

SEPUTAR CIBUBUR –  Warga Gunungkidul utamanya di Kalurahan Karangasem dan Kalurahan Gombang,  Kapanewon Ponjong, merasa gembira menerima program ekonomi sirkular kolaborasi Kraton Yogyakarta, PLN Energi Primer Indonesia (EPI) dan Pemprov DI Yogyakarta. Pasalnya, dari program tersebut warga bisa mengambil manfaat berupa ketersediaan pakan ternak berkelanjutan.

Kepala Bebadan Pangreksa Loka (Dinas Lingkungan Hidup) Kraton Yogyakarta RM Gustilantika Marrel Suryokusumo menyatakan pihaknya bersyukur melihat program penghijauan di lahan kritis, tandus dan marjinal di Gunungkidul dengan tanaman Indigofera yang dimulai Maret 2023 ini bisa berjalan. Program tersebut bertujuan memberi sumber hijauan (pakan ternak) bagi petani dan peternak pada saat musim kering, sekaligus menjadi sumber biomassa untuk co-firing pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Kita senang sekali program yang sama-sama kita kolaborasikan ini berhasil, bukan hanya program yang sambil lalu," kata Marrel saat melakukan monitoring bersama jajaran PLN EPI dan pemerintahan setempat, Selasa (3/10/2023).

Usai meninjau lokasi, Marrel menyatakan bahwa program tersebut berjalan seperti yang direncanakan. Dalam program tersebut, pihak Kraton Yogyakarta berperan dalam penyediaan lahan dengan menyiapkan Tanah Kasultanan/ Sultan Ground (SG) sebagai area tanam.

Baca Juga: Cek Tanaman Pakan di Gunungkidul, Marrel Singgung Ini

"Kemarin baru ditata tapi sekarang hasilnya sudah terlihat. Tadi saya ngobrol-ngobrol dengan para petani yang ada di sini. Kata mereka, dengan campuran pupuk FABA (Fly Ash Bottom Ash) itu manfaatnya terasa sekali. Satu, tanamannya lebih hijau, lebih konsisten, lebih bagus dan paling penting lebih cepat tumbuhnya," tambahnya.

"Tadi juga pak lurah menyampaikan ada satu padukuhan yang jadi lokasi, kemudian mampu mencukupi kebutuhan pakan ternak padukuhan tersebut. Perkembangannya sangat bagus. Benar-benar program yang memang ada bukti nyata kalau ini berhasil," lanjut Marrel.

Ke depan Marrel berharap ada pendampingan di tiap kalurahan dalam  untuk memanen ranting yang bakal dijadikan bahan biomassa.

"Ini sekali lagi bentuk komitmen Kraton Ngayogyakarta untuk Indonesia. Mendukung program Pak Presiden mengenai nett zero emmisions, dan energi terbarukan. Semoga dari Jogja kita tetap bisa terus memberi kontribusi seperti yang sudah-sudah di masa lalu. Semoga kedepan Kraton tetap bisa memberikan support dan kontribusi yang konkret untuk Indonesia. Sekali lagi terimakasih atas segalanya dari semua pihak. Mari kita kawal terus program ini sampai benar-benar bisa bermanfaat untuk masyarakat dan untuk Indonesia," pungkasnya.

Baca Juga: Tim Abdimas UAJY Penyuluhan Potensi Bisnis Daun Kelor di Gunungkidul

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah