CTIS Bahas Energi Biomassa, Pendukung Transisi Energi yang Butuh Dukungan Kebijakan

- 28 Oktober 2023, 16:38 WIB
Ir. Hadi Siswoyo (Depan No.2 dari kiri) pada pertemuan CTIS, Rabu 25 Oktober 2023 membahas tentang Potensi Energi Biomasa di Indonesia.
Ir. Hadi Siswoyo (Depan No.2 dari kiri) pada pertemuan CTIS, Rabu 25 Oktober 2023 membahas tentang Potensi Energi Biomasa di Indonesia. /CTIS/

SEPUTAR CIBUBUR - Undang-Undang No.30 tahun 2007 Tentang  Energi mengamanatkan penggunaan energi baru dan terbarukan mencapai 23% pada tahun 2025, dimana 8,4 juta ton diantaranya ditargetkan datang dari energi biomasa. 

Potensi energi biomasa dari hutan tanaman energi (HTE) amat besar, namun untuk mengimplementasikannya perlu didukung kebijakan yang mampu menarik investasi, diantaranya tersedianya kontrak jangka panjang antara pemasok bahan baku dengan pengguna energi biomasa, serta skema patokan harga yang memberikan keuntungan bagi pelaku industri ini dari hulu sampai ke hilir.

Demikian kesimpulan Diskusi Center for Technology & Innovation Studies (CTIS), Rabu 25 Oktober 2023. Diskusi yang digelar Komite Energi CTIS, dimoderatori oleh Dr. Andhika Prastawa dan menghadirkan pembicara Wakil Ketua Masyarakat Energi Biomasa Indonesia (MEBI), Ir. Hadi Siswoyo, yang juga mantan Dirut Perum Inhutani IV. 

Baca Juga: Dukung Pasangan Ganjar-Mahfud MD, Yenny Wahid: Karena Kedekatan Rasa

Hadi menyampaikan bahwa energi biomasa bisa datang dari limbah pertanian, limbah perkebunan maupun limbah industri, namun pembahasan kali ini difokuskan pada energi biomasa dari sektor kehutanan, mencakup serpih kayu (woodchips), serbuk kayu (Sawdust) dan pellet kayu (wood pellets). 

Pada Peraturan Pemerintah No79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, ditargetkan penggunaan biomasa sebesar 10,2 juta ton pada tahun 2025, namun hingga tahun 2022 baru tercapai 1,76 juta ton saja.  PLN mentargetkan penggunaan biomassa sebesar 4 juta ton pertahun untuk campuran 5% bahan baku batubara (co-firing) di 52 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di seluruh Indonesia.  

Pada 2023 ini, program co-firing PLN sudah dilaksanakan di 40 PLTU dan berhasil mengurangi emisi sebesar 429 ribu ton CO2 ekivalen.

Beberapa jenis pohon yang cocok untuk energi biomasa disodorkan Hadi Siswoyo, antara lain pohon Gamal yang memiliki 4.548 kalori serta pohon Kaliandra dengan 4.617 kalori.  Nilai kalori tersebut sudah sesuai untuk pasokan PLTU.

Kedua jenis tanaman tadi merupakan jenis pohon trubusan yang hanya dalam tempo dua tahun ranting rantingnya sudah bisa dipanen untuk membuat woodchips, sedang pohonnya dapat terus bertumbuh. 

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x