Berikut Saham Layak Trading Terkait Wait and See Emiten Minyak

- 5 Desember 2023, 14:23 WIB
Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier
Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier /

SEPUTAR CIBUBUR - Setelah ditutup di level 7.059 pada Jumat lalu, 1 Desember 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terus bergerak positif di atas level 7.000.

Community Lead IPOT, Angga Septianus menjelaskan geliat IHSG yang terus positif pada minggu lalu tertopang 3 sentimen, yakni diskusi OPEC+ terkait pemotongan supply minyak, rebalancing Indeks MSCI serta sentimen inflasi dan PMI Indonesia November.

Dijelaskan Angga, harga minyak turun lebih dari 2% pada perdagangan Kamis lalu setelah produsen OPEC+ menyetujui pengurangan produksi minyak secara sukarela untuk kuartal pertama tahun depan yang jauh dari ekspektasi pasar. Arab Saudi, Rusia, dan anggota OPEC+ lainnya, yang memproduksi lebih dari 40% minyak dunia, menyetujui pengurangan produksi sukarela mendekati 2 juta barel per hari (bph) pada kuartal pertama tahun 2024.

Setidaknya 1,3 juta barel per hari dari pemotongan tersebut merupakan perpanjangan dari pembatasan sukarela yang sudah dilakukan Arab Saudi dan Rusia. Sebelumnya, para delegasi mengatakan pengurangan tambahan baru yang sedang dibahas adalah sebesar 2 juta barel per hari.

Baca Juga: Waspadai Aksi Jual-Beli Investor Asing, Ini Rekomendasi IPOT

"Setelah diskusi OPEC+, ternyata emiten-emiten minyak tidak terdongkrak. Perekonomian ke depan terkait minyak juga nggak banyak demand. Permintaan minyak nggak setinggi beberapa waktu yang lalu. Jadi untuk emiten minyak sebaiknya wait and see," tutur Angga pada keterangan tulisnya, Selasa (5/12/2023).

Terkait rebalancing Indeks MSCI yang efektif 1 Desember 2023 dilakukan pada closing market. Di Global Standard Index: AMMN masuk, sementara INCO keluar. Global Small Cap: ARTO dan EMTK masuk, sedangkan BBYB, BUMI, PTPP, TINS & WIKA keluar.

Sementara itu terkait sentimen inflasi dan PMI Indonesia November, inflasi Indonesia pada November 2023 tercatat 2,86% yoy dan 0,38% mom dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116.08. Tingkat inflasi November 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu.

"Kelompok pengeluaran penyumpang inflasi terbesar di November 2023 secara yoy adalah makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 1,75%."

Baca Juga: IHSG Konsolidasi, IPOT Rekomendasikan 5 Saham Ini

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x