SEPUTAR CIBUBUR-Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, optimistis transaksi bursa karbon tahun 2024 akan meningkat. Peningkatan itu akan didorong oleh pasokan baru bursa karbon.
“Tentu kita harapkan tahun depan itu akan ada supply lagi, untuk primary market itu ada di sistem registrasi nasional pengendalian perubahan iklim (SRN-PPI). Ya, kita tunggu saja bagaimana proses di SRN-PPI itu,” ujar Jeffrey di acara Seremoni Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2023 di Jakarta, Jumat, 29 Desember 2023.
Menurut Jeffrey, dari sisi di secondary market, bursa karbon terus mendorong agar para pengguna jasa semakin meningkat.
Baca Juga: Gibran Bisa Kena Dijerat Pergub Terkait Aksi Bagi Susu Gratis di CFD
Peningkatan diharapkan paralel, baik dari sisi sisi supply maupun demand.
Soal target, Jeffrey mengaku harus melihat lebih jauh sisi supply maupun demand yang berkembang.
“Jadi, tentunya untuk perdagangan karbon kita belum set targetnya untuk tahun depan,” bebernya kepada awak media.
Baca Juga: Wamen BUMN Sebut JIGT Bakal Suplai Energi Hijau untuk Jabodetabek
Jeffrey menjelaskan pendorong demand, baik yang bersifat regulasi maupun non-regulasi, dapat meningkatkan transaksi. Hal itu memicu rasa optimis transaksi karbon di tahun 2024 bisa bertambah.