Kementan Akan Impor Kumbang Penyerbuk Sawit dari Kamerun

- 1 Maret 2024, 17:03 WIB
Elaeidobius kamerunicus Faust
Elaeidobius kamerunicus Faust /PT Anugerah Sarana Hayati

SEPUTAR CIBUBUR-Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan BPDPKS akan mendatangkan varietas terbaru kumbang penyerbuk sawit dari Kamerun, Afrika yaitu Elaeidobius kamerunicus Faust.

"GAPKI sudah kerja sama dan tahun ini mudah-mudahan sudah bisa kita datangkan," Sekretarus Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Hadi Sugeng, di Jakarta Selasa 27 Februari 2024.

Menurut Hadi Sugeng, pemanfatan Elaeidobius kamerunicus Faust karena selama beberapa tahun ini produktivitas kebun sawit terus menurun akibat hujan.

Baca Juga: Pemerintah Yakin Menang Gugatan Diskriminasi Sawit di WTO

Menurut Hadi Sugeng, pemanfatan Elaeidobius kamerunicus di kebun sawit dapat menggenjot produktivitas hingga 20% dalam waktu enam bulan.

Biasanya, penyerbukan sawit mayoritas atau 90% dilakukan oleh Elaeidobius dan 10% oleh angin.

Hadi menyebutkan, Elaeidobius anyar ini akan tiba di dalam negeri pada tahun ini.

Hanya saja, kata Hadi, kumbang tersebut akan dikembangbiakkan terlebih dahulu sebelum dilepas ke kebun-kebun sawit lokal.

Baca Juga: Prabowo targetkan Swasembada Energi Terbarukan 

Hadi berharap, dengan Elaeidobius baru ini maka kesenjangan produktivitas antara riil dengan yang seharusnya hanya menjadi 10 persen.

Pernyataan senada dikemukakan Ketua Umum GAPKI Eddy Martono.

Menurut Eddy, GAPKI berencana mengimpor varietas terbaru kumbang penyerbuk sawit dari Kamerun, Afrika yaitu Elaeidobius kamerunicus Faust.

Hal itu dilakukan untuk menggenjot produksi.

Eddy mengungkapkan, serangga penyerbuk yang dipakai saat ini sudah lama digunakan, yakni dari zaman Belanda.

Menurut Eddy, produksi sawit relatif stagnan selama 2019-2022, hanya pada 2023 sedikit lebih tinggi mencapai 50,07 juta ton atau naik 7,15 persen karena adanya penambahan areal tanaman menghasilkan (TM).

"Karena perlu diketahui serangga penyerbuk yang sekarang ada sudah dari zaman Belanda, ternyata serangga yang sekarang ini kalau hujan sedikit sudah malas tidak mau keluar. Ini salah satunya kita akan mendatangkan serangga yang justru kalau hujan lebih giat untuk melakukan penyerbukan. Ini akan kita lakukan," ucap Eddy.***

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah