Rekomendasi Saham Terkait Sentimen OPEC Berencana Pangkas Produksi Minyak

- 5 Maret 2024, 10:23 WIB
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK /

SEPUTAR CIBUBUR – Pada akhir perdagangan minggu lalu, Jumat, 1 Maret 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.311 atau naik 0,4% dan saat ini IHSG sedang konsolidasi dengan rentang support 7.260 dan resistance 7.380.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani menjelaskan penguatan IHSG pada 26 Februari - 1 Maret 2024 tertopang 2 top gainers yakni IDX Infrastructure dan IDX Industrial. IDX Infrastructure yang naik 2,36% dalam seminggu terakhir yang disebabkan kenaikan saham BREN sebesar 12,38% dalam seminggu terakhir.

Pada Rabu lalu, BREN berhasil breakout dari konsolidasinya di level 6.000, apabila level ini mampu bertahan, resistance terdekat BREN adalah di level 6.800. Sementara itu, IDX Industrial dalam sepekan terakhir naik sebesar 0,86% yang disebabkan kenaikan saham UNTR sebesar 3,55% dalam seminggu terakhir pasca laporan kinerjanya untuk tahun 2023 yang berada di atas ekspektasi analis.

Sayangnya, IHSG belum menguat kuat karena tersandera 2 top losers yakni IDX Technology dan IDX Healthcare. IDX Technology melemah -4,8% selama seminggu yang disebabkan oleh pelemahan saham GOTO yang turun sebesar 13% dalam seminggu, setelah berita mengenai jumlah aktif user bulanan (monthly active user) Tokopedia yang berkurang 82% jika dibandingkan MAU pada 2021 lalu.

Baca Juga: IHSG Dekati Level 7.000, 3 Saham Berikut Layak Trading

Sementara itu IDX Healthcare menurun sebesar 2,3% dalam sepekan terakhir yang disebabkan oleh penurunan yang cukup dalam pada saham emiten rumah sakit seperti, SILO dan MIKA yang masing-masing turun sebesar 3,3% dan 5,7% sepanjang minggu lalu. Kedua emiten rumah sakit tersebut memiliki bobot yang besar terhadap indeks healthcare keseluruhan.

Dimas berpendapat pada minggu lalu ada 3 sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG 26 Februari - 1 Maret 2024 yakni Core PCE AS, inflasi inti tahunan Indonesia dan rencana pemangkasan supply oil oleh OPEC. Terkait Core PCE AS, pada Kamis lalu indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti bulanan AS untuk bulan Januari telah rilis datanya, dimana CORE PCE AS berada di level 0,4% atau naik dari bulan sebelumnya yang berada di level 0,1%. Namun begitu, angka tersebut sesuai dengan konsensusnya.

"Indikator ini menjadi salah satu indikator yang dijadikan patokan oleh The Fed dalam melihat kondisi inflasi disana, yang pada akhirnya menjadi basis dalam menentukan keputusan tingkat suku bunga. Data ini menjadi sentimen positif dan direspon sangat baik oleh pelaku pasar, dimana ketika data ini rilis ketiga indeks utama AS mencetak level tertinggi barunya," terangnya.

Selanjutnya, terkait sentimen inflasi inti tahunan Indonesia, saat ini berada di level 1,68% secara tahunan untuk bulan Februari lalu. Angka ini sama dengan bulan sebelumnya dan juga berada di bawah konsensusnya (1,71%). Inflasi inti tahunan yang tercatat ini merupakan level terendah dalam 2 tahun terakhir.

Baca Juga: Waspadai Aksi Jual-Beli Investor Asing, Ini Rekomendasi IPOT

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x