Investor Masih Profit Taking, Tiga Saham Ini Layak Trading

- 13 Maret 2024, 08:45 WIB
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK /

SEPUTAR CIBUBUR - Pada akhir perdagangan Jumat, 8 Maret 2024 pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,96% ke level 7.381. Menurut Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany, IHSG tertopang sejumlah sentimen baik dari pasar global maupun domestik.

Dari global market Indeks PMI naik ke level 52,5 atau lebih tinggi +1,1% dibanding konsensusnya. Selanjutnya, Jerome Powell juga telah memberi pernyataan bahwa ekonomi AS sudah berada dalam laju yang diharapkan sehingga membuka peluang terjadinya penurunan tingkat suku bunga tahun ini.

"Sementara itu, Indeks Nasdaq mencatatkan all time high barunya pada pekan ini dan data Non-Farm Payrolls naik menjadi 275K pada Februari 2024 atau lebih tinggi dari revisi Januari 2024 yang berada pada level 229K dan konsensusnya di level 200K," terang Indri dalam keteragan tulisnya di Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024.

Dari domestik, pada pekan lalu IHSG mencatatkan all time high baru tertopang emiten GOTO yang melonjak setelah diisukan laporan keuangannya tumbuh positif diiringi dengan adanya rencana buyback dan potensi adanya merger atau kolaborasi dengan GRAB.

Baca Juga: IPOT Rekomendasikan 3 Saham untuk Trading

"Emiten ENRG juga meningkat setelah melaporkan mendapat temuan gas baru dengan asumsi harga jual mencapai sebesar US$6/mmbtu atau meningkatkan keuntungan senilai US$100 juta/tahunnya."

Terkait emiten JPFA juga menarik karena induk perusahaan JPFA berencana melakukan go private pada Bursa Singapura dan emiten ASSA dirumorkan akan diakuisisi oleh JNE yang dimiliki oleh Boy Thohir.

Dari sektor komoditi, harga batu bara meningkat seiring peningkatan permintaan dari China dan sulitnya produksi di Indonesia diakibatkan oleh cuaca ekstrim, adanya potensi terjadinya defisit supply nikel tahun ini karena lambatnya persetujuan izin tambang di Indonesia akan membuat smelter mengalami kekurangan supply ore, harga minyak kembali stabil sebab terjaganya pasokan minyak berkelanjutan setelah anggota OPEC sepakat melanjutkan pemangkasan produksi minyak dan harga emas menyentuh all time high baru dalam pekan lalu.

Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier
Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier
Berbicara tentang prospek market selama 3 hari perdagangan setelah libur dan cuti bersama Hari Raya Nyepi (13-15 Maret 2024), ada sejumlah data yang wajib diperhatikan para trader yakni Inflation Rate YoY (Amerika Serikat) yang sebelumnya 3,% dengan konsensus 3,1%, PPI MoM (Amerika Serikat) yang sebelumnya 0,3% dengan konsensus 0,3%, data Retail Sales MoM (Amerika Serikat) yang sebelumnya -0,8% dengan konsensus 0,7% dan data Balance of Trade (Indonesia) yang sebelumnya $2,01B dengan konsensus $2,48B.

Baca Juga: Waspadai Aksi Jual-Beli Investor Asing, Ini Rekomendasi IPOT

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x