Catat Rekor Pendapatan Dividen 2023, Saratoga Bukukan NAV Rp 48,9 Triliun

- 18 Maret 2024, 18:38 WIB
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Foto: Saratoga-investama.com
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Foto: Saratoga-investama.com /

Lany menyatakan, tahun ini Saratoga akan terus aktif dalam menjalankan strategi investasinya. Langkah ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif. Berakhirnya proses pemilihan umum secara damai pada Februari lalu juga menjadi modal yang baik bagi pelaku usaha untuk terus berinvestasi dan mengembangkan bisnis mereka.

“Kami akan tetap fokus meningkatkan investasi di sektor ekonomi yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia. Salah satu strateginya adalah memperkuat investasi di portofolio yang sudah ada atau menambah portofolio baru yang memiliki prospek pertumbuhan bisnis yang baik dalam jangka panjang,” tutup Lany.

Berikut update perusahaan portofolio Saratoga  

Pertama, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Pada tahun 2023 ADRO berhasil melanjutkan kinerja positif dengan mencatat volume produksi batubara sebesar 65,9 juta ton, tumbuh 5% secara year on year (yoy) dengan volume penjualan naik 7% yoy menjadi sebesar 65,7 juta ton. Pencapaian tersebut di atas target tahun 2023 sebesar 62-64 juta ton.

ADRO membukukan pendapatan pada tahun 2023 sebesar US$6,5 miliar, turun 20% yoy dengan EBITDA operasional mencapai US$2,6 miliar, menurun 49% yoy. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga rata-rata penjualan batubara sebesar 26% yoy di tahun 2023.

Walaupun demikian, neraca ADRO tetap terjaga di tingkat yang sehat dengan posisi kas bersih sebesar US$1,9 miliar pada tahun 2023.

Sepanjang tahun lalu, ADRO berhasil menjalankan sejumlah aksi korporasi, diantaranya;

pada  bulan Maret 2023 telah dilakukan groundbreaking proyek PLTA Mentarang Induk di Kalimantan Utara.  Pembangkit listrik tersebut akan menghasilkan listrik sebesar 1.375 MW dengan estimasi investasi sebesar US$2,6 miliar dan dioperasikan di bawah PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN), yang dimiliki oleh ADRO (50%), Sarawak Energy Berhad (25%), dan PT Kayan Patria Pratama (25%).

Selanjutnya, pada bulan Mei 2023 memperoleh pinjaman sebesar US$1,6 miliar dan Rp 2,5 triliun untuk pembangunan smelter aluminium.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x