Sudah 10 Juta Orang Lebih Divaksin Covid-19 Dosis Dua

- 28 Mei 2021, 21:40 WIB
Ilustrasi vaksinasi covid19
Ilustrasi vaksinasi covid19 /seputarcibubur.com

 

SEPUTAR CIBUBUR - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan 126.403 penerima vaksin dosis ke-2 sehingga secara kumulatif mencapai 10.486.399 orang pada 28 Mei 2021.

Sedangkan berdasarkan data vaksinasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 diterima di Jakarta, Jumat, 28 Mei 2021 ada penambahan jumlah penerima vaksin dosis ke-1 sebanyak 297.364 orang. Dengan demikian sudah ada 16.000.947 orang yang menerima vaksin dosis ke-1.

Pemerintah menetapkan target sasaran vaksinasi Covid-19 tahap pertama dan kedua sebanyak 40.349.049 orang. Dengan sasaran penerima vaksin yaitu tenaga kesehatan, warga lanjut usia, dan petugas publik.

Baca Juga: Ada 500 Kuota Vaksinasi Covid-19 di Depok, Simak

Untuk mempercepat proses vaksinasi di Tanah Air, pemerintah telah membuka kesempatan warga usia 50 tahun dan lebih tua di Jakarta untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 di BBPK Hang Jebat Jakarta.

Kesempatan tersebut berlaku bagi masyarakat KTP DKI dan Non DKI Jakarta dengan mendaftar terlebih dulu di https://loket.com/event/vaksinbbpk.

Vaksinasi adalah salah satu langkah krusial yang tentukan kesuksesan untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Untuk itu, pemerintah mengupayakan stok vaksin untuk bisa mencapai target 181,5 juta orang agar kekebalan kelompok terbentuk.

Baca Juga: Digagas Pengusaha, Airlangga: Vaksinasi Gotong Royong Gratis

Per 25 Mei 2021, Indonesia sudah menerima 83.910.500 dosis vaksin Covid-19, yakni sebesar 73.500.000 vaksin bulk Sinovac yang akan diolah Bio Farma menjadi sekitar 59 juta dosis vaksin jadi, serta 10.410.500 dosis vaksin jadi dari Sinovac, Astrazeneca, dan Sinopharm.

Pemerintah berusaha menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan, serta menjamin keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy).

Sehingga tidak perlu ada keraguan bagi masyarakat dalam menerima vaksin, karena yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh Badan POM yang sudah mendapat pertimbangan dari ITAGI, WHO, dan para ahli.

Halaman:

Editor: Yetto Parceka

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah