Mengenal Sekilas Delta, Varian Baru Covid-19 yang Lebih Menular

- 16 Juni 2021, 10:22 WIB
Ilustrasi vaksinasi.
Ilustrasi vaksinasi. /Pixabay/Gerd Altmann

 

SEPUTAR CIBUBUR – Beberapa hari terakhir angka kasus Covid-19 jumlahnya membengkak.

Bahkan, tingkat keterisian rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di Jakarta, per 14 Juni 2021, menyentuh 78% untuk isolasi dan 71% untuk ICU.

Di tengah meruyaknya angka kasus Covid-19 itu, publik disodori kabar bahwa Varian Delta, yakni varian baru Covid-19 sudah menyebar di Tanah Air.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Jakarta Sentuh 98,8 Persen

Di mana Varian Delta paling banyak ditemukan di Indonesia?

“Dalam catatan saya, varian ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah. Ada 104 kasus. Untuk penelusuran, memang dibutuhkan WGS (whole genome sequence) atau sampel yang jumlahnya jauh lebih besar,” cuit Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Profesor Zubairi Djoerban dalam akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi , Rabu 16 Juni 2021.

Apakah gejalanya berbeda?

Menurut Profesor Zubairi Djoerban, ada bukti studi yang menunjukkan kalau gejala varian ini beda dengan varian jadul, seperti demam, batuk, dan kehilangan penciuman. “Varian Delta atau yang baru, gejalanya lebih banyak sakit kepala, tenggorokan dan pilek. Seperti kena flu berat,” tutur Profesor Zubairi Djoerban.

Mengapa Delta lebih menular?

Halaman:

Editor: Yetto Parceka


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah