Network
SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan pada malam ini terdapat dalam kitab Keluaran pasal 21 ayat 33-34 tertulis demikian:
“Apabila seseorang membuka sumur, atau apabila seseorang menggali sumur, dengan tidak menutupnya, dan seekor lembu atau keledai jatuh ke dalamnya,”
“maka pemilik sumur itu harus membayar ganti kerugian: ia harus mengganti harga binatang itu dengan uang kepada pemiliknya, tetapi binatang yang mati itu menjadi kepunyaannya.”
Ada kisah tentang seorang pasien yang sedang dirawat di rumah sakit dan tanpa sengaja menumpahkan gelas berisi minuman ke lantai di samping tempat tidurnya.
Ia kemudian memanggil dan memberitahukan hal itu kepada perawat. Ketika perawat melihat tumpahan itu ia kemudian memanggil petugas bagian kebersihan.
Di rumah sakit itu ada satu kebijakan bahwa untuk tumpahan air atau kotoran di lantai dengan skala kecil dibersihkan oleh perawat.
Sedangkan untuk skala yang besar dibersihkan oleh petugas cleaning service.
Saat petugas kebersihan datang dan melihat tumpahan air itu ia berkata bahwa tumpahan itu skalanya kecil. Jadi seharusnya perawatlah yang membersihkan.
Sebaliknya perawat mengatakan petugas cleaninglah yang harus membersihkannya.
Perdebatan kecil pun terjadi diantara perawat dan bagian cleaning service. Melihat itu sang pasien menumpahkan air dalam botol minuman berukuran besar yang ada di mejanya.
Dengan segera perdebatan itu berakhir karena tumpahan itu menjadi skala yang besar.
Kita hendaknya tidak menghindari apa yang menjadi tanggung jawab dan tugas kita, tapi mengerjakannya dengan sepenuh hati dan komitmen.
Dalam keseharian kita, kita punya tugas-tugas yang harus kita kerjakan dan itu tidak bisa kita hindari, tidak bisa kita limpahkan kepada orang lain, dan tidak boleh juga kita menyalahkan orang lain atas suatu peristiwa.
Kita perlu jadi pribadi yang bertanggung jawab dalam hidup ini. Dalam pasal 21 ini tertulis tentang berbagai perintah Tuhan untuk umatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dan khusus di ayat 33-34 ini kita membaca suatu bagian dari perintah dimana seseorang harus bertanggung jawab atas sumur yang digalinya.
Sumur harus ditutup agar tidak ada orang atau binatang yang terperosok dan mengalami kecelakaan.
Apabila sumur itu tidak ditutup dan terjadi peristiwa dimana seekor binatang jatuh dan mati maka pemilik sumur harus membayar ganti rugi.
Inti dari perintah ini adalah agar setiap orang bertanggung jawab dengan hati-hati atas apa yang kita lakukan atau kerjakan agar supaya tidak ada yang dirugikan.
Sayangnya dalam praktek kehidupan di berbagai negara ada banyak oknum yang membangun sumur tapi tidak ditutup, atau ditutup tapi tidak dengan benar. Akibatnya menimbulkan kecelakaan bagi orang lain.
Tapi saat dimintai pertanggungjawaban malah menghindar dan menutup mata atas penderitaan orang lain yang mengalami kecelakaan.
Secara lebih luas perintah ini tidak hanya berkaitan dengan soal sumur saja tapi dalam hal apapun di hidup kita, kita harus jadi pribadi yang bertanggung jawab.
Setiap hal yang diakibatkan oleh kelalaian kita harus kita hadapi dan pertanggungjawabkan dengan baik.
Karena itu lakukanlah segala sesuatu dengan memperhitungkan sebaik-baiknya agar tidak merugikan orang lain.
Kalau kita sudah bertindak merugikan maka gantilah kerugian sesuai dengan jumlahnya.
Pesan firman Tuhan buat kita jadilah orang yang bertanggung jawab dalam hidup ini. Mulailah itu dari dalam keluarga kita, dalam kehidupan masyarakat, dalam pergaulan, dalam pekerjaan, dalam pelayanan serta dalam berbagai hal lainnya di hidup kita.
Jangan lari dari tanggung jawab tapi hadapilah dengan hati yang penuh keberanian dan komitmen untuk bersikap benar sesuai dengan firman Tuhan.***
Sumber: Youtube Renungan Malam
