Dugan Indomie Berkandungan Oksida Pemicu Kanker Ditindaklanjuti Pemerintah

- 28 April 2023, 20:43 WIB
Indomie Rasa Ayam Spesial yang ditarik dari pasaran Taiwan dan Malaysia.
Indomie Rasa Ayam Spesial yang ditarik dari pasaran Taiwan dan Malaysia. /Twitter @RadioSmartFM95.9/

SEPUTAR CIBUBUR- Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menindaklanjuti temuan negara Taiwan terkait Indomie Ayam Spesial yang ditudinng punya kandungan zat karsinogenik etilen oksida pemicu kanker.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso.

Budi mengatakan pihaknya belum melakukan komunikasi dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk selaku produsen Indomie.

Baca Juga: Miris, Mayat perempuan Membusuk Ditemukan di Lift Bandara Kualanamu

Namun demikian, Budi menyebut bakal segera menghubungi Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan terkait penarikan ini.

"Kalau masuk ke Taiwan memang ada ketentuan kandungannya harus sekian, ya kita harus menyesuaikan, tapi kan nanti dicek dulu apakah memang benar seperti itu," katanya di Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis 27 April 2023.

Menurut Budi, setiap negara punya standar masing-masing dalam klasifikasi layak ekspor. Hal itulah yang menjadi dasar dalam mencuatnya kasus Indomie sebabkan kanker beberapa waktu belakangan ini.

 Baca Juga: Gaya-gayaan Pakai Strobo dan Pelat TNI Palsu di Bahu Jalan Tol, Pengendara ini Diamankan POM TNI

"Taiwan memang sangat sensitif aturannya, berbeda dengan kita. Tapi tidak ada masalah sebetulnya yang di Indonesia," tutur Budi.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu Taiwan mengumumkan bahwa pihaknya telah menemukan dua produk mie instan asal Indonesia dan Malaysia yang dijual di Taiwan mengandung zat pemicu kanker.

Produk tersebut adalah Indomie: Special Chicken Flavor (Indomie: Rasa Ayam Spesial) dan Ah Lai White Curry Noodles (Mie Kari Putih Ah Lai) dari Malaysia.

 Baca Juga: Puan: Keselamatan WNI Harus Jadi Prioritas dalam Evakuasi di Sudan

Departemen Kesehatan Taiwan mengumumkan temuan tersebut pada Senin 24 April 2023.

Dilansir dari Channel News Asia, Departemen tersebut menemukan kandungan etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia dalam dua produk mi instan tersebut.

Limfoma adalah kanker yang memengaruhi kelenjar getah bening. Sedangkan, leukemia adalah kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang.

 "Pengecer yang tidak ditentukan dari mana sampel dikumpulkan telah diminta untuk menarik dua produk dari rak penjualan mereka, dan importir produk akan didenda antara NT$ 60.000 (Rp 29,2 juta) dan NT$ 200 juta (Rp 97.4 miliar)," kata Departemen Kesehatan Taiwan.***

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x