Joget Gemoy Prabowo di Luar Konteks Dipertanyakan Pakar psikologi

- 15 Desember 2023, 16:46 WIB
Prabowo Subianto tampak sedang joget gemoy di acara debat capres di Gedung KPU, Jakarta
Prabowo Subianto tampak sedang joget gemoy di acara debat capres di Gedung KPU, Jakarta /Foto: Antara/

Karena sehat, target Trump dan Yeltsin, masyarakat tidak ragu akan kesanggupan mereka memimpin Amerika Serikat dan Rusia.

 Dari dua pendekatan itu, menurut Reza, masuk akal jika Prabowo, dengan usianya yang sudah lanjut dan kondisi kesehatannya yang jauh dari prima, melakukan pendekatan serupa guna mempengaruhi persepsi publik.

 "No problem. Setiap kontestan Pilpres boleh bikin siasatnya masing-masing," ujar sarjana Psikologi itu.

Namun, lanjut dia, Trump dan Yeltsin bergoyang asyik cuma di saat berada di panggung dan ketika musik mengalun. Itu pun hanya satu-dua kali.

Baca Juga: Pembiayaan Transisi Energi untuk Keberlanjutan, Keterjangkauan Harga Diperhatikan

Keduanya tidak menjadikan joget sebagai strategi branding yang dipertontonkan terus menerus.

 Reza berpandangan pada titik tersebut joget gemoy Prabowo tampak bermasalah.

 "Prabowo joget terlalu sering. Tanpa musik pula dan seperti tak kenal situasi. Saat ditanya hal serius, tanpa jawaban tuntas, Prabowo justru "menggenapi" jawabannya dengan berjoget," paparnya.

 Reza menyampaikan, joget berulang tanpa memperhatikan konteks acara, ditambah pernyataan-pernyataan Prabowo yang serba mengambang dan terputus, itulah yang membuatnya waswas akan satu hal, yaitu executive functioning Prabowo.

 Ia menjelaskan, executive functioning bersangkut-paut dengan kesanggupan manusia mengelola informasi lalu membuat keputusan yang solid.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x