Renungan Malam Kristiani: Belajar Menahan Perkataan

15 September 2022, 18:10 WIB
Renungan Malam Kristiani: Belajar Menahan Perkataan /Pixabay/RobinHiggins

SEPUTAR CIBUBUR- Bacaan Alkitab malam ini diambil dari Amsal pasal 30 ayat 32 tertulis demikian:

“Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!”

Korban sudah banyak yang berjatuhan. Dari masyarakat biasa, ibu rumah tangga, karyawan, pengusaha, politisi, menteri, jenderal sampai pemimpin berbagai negara di dunia.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Dua Orang Saksi

Banyak orang telah menjadi korban, dan akibatnya seringkali begitu buruk. Dicopot dari jabatan, dijauhi masyarakat, dicap tidak benar, di penjara dan sebagainya.

Pelaku dari semuanya ini adalah oknum yang sama yaitu mulut. Mulut seringkali menjatuhkan, khususnya ketika yang meluncur keluar adalah kata-kata yang sembarangan.

Sebaiknya kita tidak berbicara kecuali jika kita memiliki sesuatu yang damai dan bermanfaat untuk dikatakan.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Jangan Suka Bertengkar, Miliki Damai di Hatimu

Karena kata-kata kesombongan hanya akan membuka celah bahaya dan menimbulkan kejatuhan bagi diri kita sendiri.

Mulut adalah jendela hati. Apa yang terkandung dalam hati dapat diketahui dari kata-kata.

Sangat mudah sekali untuk mengenali hati yang sombong dari perkataan yang keluar. Dan seringkali kesombongan membuat kita salah dalam berkata-kata.

Ayat ini menyatakan kepada kita ada dua macam kesombongan, yaitu yang tidak disadari dan disadari.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Tuhan Bersama Kita dalam Badai Kehidupan

Hal ini dinyatakan disini dengan istilah “tanpa atau dengan berpikir” . Ketika kita sadar kita sedang menyombongkan diri, cepat-cepatlah menutup mulut, tahan perkataan kita.

Bila kita belum bisa menguasai pikiran kita, setidaknya kendalikanlah mulut kita dengan tidak berkata-kata yang tidak perlu.

Yang bisa menimbulkan konflik, menyakiti orang lain atau yang bisa berbalik menyerang diri kita sendiri.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Ada Jalan di Tiap Persoalan

Saat kita sedang tidak menyadari apakah kita sedang sombong atau tidak, alangkah baiknya bila kita menjaga mulut kita dari berkata-kata.

Ada sebuah pandangan yang baik tentang orang yang berdiam, yaitu dianggap bijaksana.

Dalam Amsal pasal 17 ayat 28 tertulis: “Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.”

Tentu hal yang baik adalah jangan menyombongkan diri. Dan berkata-katalah yang baik dan membangun. Miliki hati yang bersih.

Tetapi bila terjadi juga situasi dimana kita tergoda untuk menyombongkan diri, tututplah mulut karena itu lebih baik.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Tiga Hal Tuhan Lakukan Saat Kita Tidur

Kata-kata bisa menjadi racun yang mematikan. Amsal pasal 18 ayat 21 berkata “Hidup dan mati dikuasai lidah”. Banyak bicara berpotensi untuk menimbulkan banyak kesalahan.

Dan kita akan mempertanggungjawabkan setiap perkataan kita di hari penghakiman. Termasuk kata-kata yang kotor, makian, umpatan, kata-kata yang jahat, kebohongan dan kesombongan.

Nasehat “tekapkanlah tangan pada mulut” dalam ayat ini mengandung makna agar kita menjaga perkataan kita.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Kuasa Doa

Dan lebih baik berdiam diri, jangan sampai perkataan kita memicu terjadinya hal-hal yang tidak baik dalam hidup kita sendiri.

Daripada berbicara angkuh, mari berbicaralah yang ramah, rendah hati, dan membangun.

Mintalah Tuhan untuk menolong kita agar memiliki hati yang baik, bersih dari kesombongan dan dipenuhi dengan kasih Tuhan.

Supaya tutur kata kitapun baik, membangun orang lain dan memuliakan nama Tuhan. ***

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Youtube Renungan Malam

Tags

Terkini

Terpopuler