Renungan Malam Kristiani: Layani Keluarga

21 Oktober 2023, 19:49 WIB
Ilustrasi keluarga. /Pixabay/jarmoluk/

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan kita pada saat ini terdapat dalam 1 Timotius pasal 3 ayat yang kelima tertulis demikian:

Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?

Walaupun cukup memalukan tapi perlu diungkapkan bahwa tidak sedikit pendeta yang gagal dalam kehidupan rumah tangganya.

Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Setiadi: Kamboja dan Filipina Jadi Pusat Praktik Judi Online yang Merebak di Indonesia

Di Amerika Serikat sekitar 25 persen pendeta bercerai tapi masih tetap melayani sebagai seorang pendeta.

Di Eropa beberapa denominasi seakan menganggap profesi pendeta sebagai pekerjaan biasa seperti pekerjaan lainnya sehingga tidak begitu memperhatikan bagaimana kehidupan rumah tangga sang pendeta.

Tidak heran ada pendeta yang sudah menikah beberapa kali tapi masih melayani dan bahkan ada yang penyuka sesama jenis tapi juga melayani jemaat.

Baca Juga: Buat Negara Jangan Coba Coba, Ahok Sarankan Tolak Gibran

Memang di akhir jaman ini akan ada banyak penyesatan dan kita tidak usah heran bila penyesatan itu terjadi dari dalam gereja.

Karena kemurtadan akan merajalela di jaman akhir sebagaimana yang telah dikatakan firman Tuhan, dan orang akan menjadi tidak peduli kepada nilai-nilai kebenaran. Kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin dan banyak orang akan kompromi dengan dosa.

Dalam ayat diatas yang terutama dan pertama yang harus kita prioritaskan adalah keluarga kita pribadi masing-masing.

Sebelum kita keluar melayani orang lain, kita harus bisa melayani keluarga kita. Kita harus bisa menjadi teladan dan contoh bagi keluarga kita sendiri dan kita dapat menjadi imam bagi keluarga.

Hal ini berlaku bukan hanya untuk pria tapi juga wanita. Suami dan isteri, ayah dan ibu hendaknya bersama-sama menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Suami dan isteri hendaknya saling mengasihi dan mengampuni satu sama lain.

Iblis tidak senang dengan keluarga yang harmonis. Iblis tidak mau ada yang bahagia dalam keluarga yang utuh, dan itu sebabnya iblis berusaha menghancurkan keluarga anak-anak Tuhan. Agar dengan demikian melumpuhkan efektifitas pelayanan.

Kita perhatikan dalam ayat ini tertulis kalau seorang tidak bisa memimpin keluarganya sendiri, bagaimana bisa ia dapat mengurus jemaat Tuhan.

Salah satu indikator dan syarat untuk dapat menjadi seorang pelayan Tuhan yang baik adalah dapat memimpin keluarga dengan baik.

Ini bukan berbicara tentang sikap otoriter dalam keluarga sehingga semua orang dalam keluarga menjadi takut.

Tapi sikap yang mengasihi, mengampuni dan memberikan teladan hidup yang baik dan penuh kasih, penuh kemurahan dan kebaikan serta pengampunan.

Syarat yang diberikan dalam ayat ini sangat keras dan tegas mengenai kualifikasi seorang pelayan Tuhan. Mengapa demikian?

Karena seorang pelayan Tuhan akan menjadi sorotan dan panutan dari jemaat, dan juga menjadi sorotan dari orang-orang di luar jemaat, menjadi sasaran perhatian dari orang-orang yang belum mengenal Tuhan.

Sehingga sedikit saja cela dalam keluarga, apalagi kegagalan dalam rumah tangga akan menjadi contoh yang buruk bagi jemaat dan celaan bagi orang lain yang akan mempermalukan nama Tuhan.

Tantangan dalam kehidupan rumah tangga dan keluarga semakin banyak dan semakin sulit seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi.

Tapi kalau kita sungguh-sungguh hidup dalam kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama maka kita pasti akan mampu hidup dalam keluarga yang penuh dengan sukacita, bahagia, saling mengasihi dan mengampuni dalam kasih Tuhan.

Mari kasihi Tuhan dan kasihi keluarga kita. Layani Tuhan dan layani keluarga kita. Jagalah kehidupan keluarga kita agar senantiasa baik dan penuh dengan kasih di dalam Tuhan.

Konflik dan kesalahpahaman tentu saja bisa ada, tapi selesaikan itu dengan kasih. Saling menerima, saling menghargai dan mengampuni.

Biarlah kehidupan keluarga kita semuanya ada dalam keadaan baik, sehingga kita dapat dengan lebih efektif melayani Tuhan dan memuliakan namaNya.***

 

Sumber: Youtube Suara Injil

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler