SEPUTAR CIBUBUR - KH. Abdurrahman Wahid yang lebih dikenal sebagai Gus Dur selalu dikenang sebagai sosok yang humoris, demokratis, egaliter, dan tidak pernah membeda-beda orang dari suku dan agamannya.
Status dan jabatan yang disandangnya tidak membuat Gus Dur berubah. Sama ketika Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI Ke-4, dia tetap bersahaja, sederhana, dan teguh pada pendirian.
Mungkin karena itu, para bawahan cucu pendiri NU ini merasa nyaman dengan Gus Dur, sampai-sampai sering “melampaui batas” dan agak kurang ajar.
Baca Juga: Rekor Manchester City dan Riyad Mahrez usai Mendepak PSG di Semifinal Liga Champions
Salah satu Jok (kisah nyata) menggambarkan betapa “tiadanya batas” antara presiden dengan ajudannya, dapat disimak dari cerita ini:
Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.
"Gus, menurut Anda makan apa yang haram" tanya ajudannya.
"Babi," jawab Gus Dur tanpa pikir panjang.
Baca Juga: ShopeePay Perluas Jangkauan Pembayaran Digital dengan Menggandeng Indomaret