INTERMEZZO: Jok ala Gus dur, Selain Jend. Hoegeng, Polisi Jujur hanya Patung Polisi dan Polisi Tidur

- 7 Mei 2021, 08:17 WIB
Gus Dur.
Gus Dur. /Instagram.com/@jaringangusdurian

SEPUTAR CIBUBUR – Gaya Gus Dur mengkritik sesuatu selalu menggunakan jok atau humor yang dibawakan secara elegan, sehingga orang lupa bahwa kritiknya itu sangat pedas.

Padahal kalau diungkapkan tanpa bercanda, orang yang dikritik pasti merasa terhina. Bayangkan saja kalau Gus Dur dengan tegas mengatakan semua polisi tidak ada yang jujur, pasti semua polisi di Indonesia pasti marah.

Tapi karena mereka kenal Gus Dur yang suka nyeleneh dan bicara apa adanya, maka orang yang disindir akan mesem-mesem atau tersenyum kecut saja.

Baca Juga: INTERMEZZO: Jok ala Gus dur, Makanan Paling Haram Versi Gus Dur

Saah satu humor yang sangat meleganda adalah jok ketika seorang wartawan bertanya kepadanya, “Siapa kah polisi paling jujur di Indonesia?”.  

Jok ini ditanyakan wartawan dalam konteks jamannya (di masa orde masa), dimana banyak polisi  yang tidak jujur, berkolusi dengan pejabat dan pengusaha hitam demi mencari keuntungan pribadi. Tentunya tidak semua polisi seperti itu.

Jok ini merupakan kritikan dalam bentuk lelucon yang dilontarkan saat banyak pihak mempertanyakan moralitas polisi yang berlaku tidak jujur dan sewenang-wenang di jaman itu.

Baca Juga: INTERMEZZO: Jok ala Gus Dur, Sopir Metromini Lebih Mulia daripada Presiden Sekaligus Pendakwah

Menjawab pertanyaan wartawan itu,  dengan cuek Gus Dur menjawab:

"Polisi yang baik itu cuma tiga. Pak Hoegeng almarhum bekas Kapolri, patung polisi dan polisi tidur,“ selorohnya.

Hoegeng yang dimaksud adalah Jenderal Hoegeng Imam Santoso yang dikenal sebagai sosok teladan  di kalangan aparat kepolisian.

Pak Hoegeng berhasil menunjukkan moralitas polisi yang jujur dan anti-suap. Karena itu namanya selalu dikenang sebagai polisi yang sangat jujur hingga sekarang.

Sementara patung polisi dan polisi tidur adalah benda mati yang melakukan “tugas kepolisian” yang memang tidak pernah bohong, hehehe.

Baca Juga: INTERMEZZO: Jok Ala Gus Dur, Jatuhnya Wanita Cantik ‘Dipelukan’ Tokoh Lintas Agama

Jadi kesimpulan dari jok “polisi jujur” itu, bahwa di Indonesia ini tidak ada lagi polisi yang jujur setelah Jenderal Hoegeng meninggal.

Itu hanya candaan Gus Dur saja. Sekarang (sejak reformasi) sudah jauh berbeda, polisi kita sudah jujur, berintegritas, dan profesional.

Kalau masih ada yang ketanggap tidak jujur dan korupsi, itu adalah oknum yang tidak mewakili institusi Kepolisian Republik Indonesia. Iyakan. ***

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah