Pembelajaran Tatap Muka Mulai September di Wilayah PPKM Level 1-3 dan Ada Persyaratannya

- 28 Agustus 2021, 07:17 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim. /ANTARA

SEPUTAR CIBUBUR - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) berharap pihak sekolah bersikap terbuka mengenai kesanggupan untuk melaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. 

Menurut Sekretaris Nasional (Seknas) P2G, Afdha beberapa waktu lalu, selain vaksinasi anak dan gurudan pemenuhan sarana-prasarana pendukung protokol kesehatan, syarat penting PTM terbatas berikutnya adalah persetujuan atau izin dari orang tua.

Setidaknya, kata Afdha ada 11 pemenuhan minimal pendukung PTM, di antaranya: data warga sekolah yang punya komorbid, masih terinfeksi Covid-19, sedang isoman atau dirawat di rumah sakit, dan data mengenai ketuntasan vaksinasi warga sekolah.

Baca Juga: UPN Veteran Jakarta Gelar Webinar Pekan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Semua data di atas harus disampaikan kepada orang tua/wali murid secara jujur. Jika orang tua/wali murid sudah mendapatkan informasi jelas dan komprehensif mengenai kesiapan sekolah untuk PTM. 

Mengenai pembukaan PTM, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pernah menyampaikannya dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, beberapa waktu lalu.

“Secepat mungkin, ini sudah terlalu lama (pembelajaran jarak jauh), kondisi psikologis anak kita dan kognitif learning loss anak kita sudah kritis, kita harus secepat mungkin membuka dengan protokol kesehatan yang ketat.” ujar Nadiem Makarim.

Karena itu, kata Mas Menteri, pemerintah berencana akan membuka PTM mulai September 2021 dengan beberapa syarat.

Baca Juga: Selamat, 970 Mahasiswa Terpilih Penerima Beasiswa Program IISMA Berangkat Kuliah di Luar Negeri

Pembukaan sekolah pun banyak menuai pro dan kontra, sejumlah orangtua masih mengkhawatirkan pelaksanaan PTM di tengah kondisi pandemi yang masih mengkhawatirkan, namun banyak juga para orangtua yang mendukung rencana ini.

Menurut survei P2G (Perhimpunan Pendidikan dan Guru), 43,9% orangtua ingin anaknya kembali sekolah, namun ada juga beberapa orangtua yang masih takut untuk melepas anaknya melakukan PTM.

Sebelumnya PTM ini sempat dilaksanakan dan sudah berjalan sebesar 30%, namun kembali ditutup karena Varian Delta menyebar di Indonesia. Dan sekarang akan kembali di buka sebesar 63% dari kapasitas yang ada.

Baca Juga: Indonesia Siap Gelar COP-4 Konvensi Minamata, Targetkan Penghapusan Racun Merkuri

Pelaksanaan PTM ini dimaksud untuk mengatasi masalah pada siswa yang memiliki keterbatasan dalam mengikuti kegiatan PJJ ini karena tidak memiliki alat pembelajaran seperti Handphone untuk mengikuti pembelajaran secara virtual ini.

Sehingga ada beberapa siswa yang mengalami penurunan pencapaian belajar bahkan sampai putus sekolah.

Kondisi psikologis para murid juga terkena dampak dari PJJ ini, karena banyak siswa yang sudah merasa bosan karena tidak bisa bertemu dengan temannya secara langsung, sehingga anak-anak tidak bisa bermain dengan temannya.

Selain dampak Psikologis, para murid juga mengalami penurunan kognitif learning.

Baca Juga: Tersingkirnya GM Magnus Carlsen dari Piala Dunia Catur FIDE 2021 di Rusia

Apa itu Kognitif Learning? Kognitif Learning atau juga Pembelajran Kognitif adalah gaya belajar aktif yang berfokus pada membantu anda mempelajari cara memaksimalkan potensi otak Anda.

Maka dari itu, sebagai jalan keluar dari berbagai masalah yang ada dari sistem PJJ ini, Nadiem Makarim selaku Mendikbudristek memutuskan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara langsung (PTM).

Kegiatan PTM ini hanya dilakukan di wilayah yang menerapkan PPKM level 1-3, sedangkan di level 4 kegiatan pembelajaran masih harus dilakukan secara jarak jauh.

Guru yang di sekolah yang berada di wilayah level 1-3, wajib melakukan vaksinasi lengkap. Per 21 Agustus, 35% guru sudah divaksinasi.

Baca Juga: Link toyota.astra.co.id/sentravaksinasi untuk Daftar Vaksin Pfizer di Sentra Vaksinasi RSUI, Cek Syarat

Dari 540.979 sekolah, 63%-nya menyatakan siap untuk melakukan PTM terbatas, namun baru 26% yang sudah menjalankan. (Muhamad Iqbal Fathurahman) ***

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah