Bantu Lepasliarkan Harimau Sumatra : TN Kerinci Seblat Sulit Dijangkau, PTAR Sediakan Helikopter

- 8 Juni 2022, 14:23 WIB
salah satu harimau yang dilepas kembali ke alam
salah satu harimau yang dilepas kembali ke alam /Kamsari/Dok. Humas PT Agincourt Resources

SEPUTAR CIBUBUR – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, kembali mendukung upaya pelestarian harimau Sumatra melalui pelepasliaran dua harimau Sumatra “Surya Manggala” dan “Citra Kartini” ke Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) pada 7-8 Juni 2022.

Pelepasliaran ini sangat unik karena yang dilepasliarkan adalah anakan harimau Sumatra dari indukan yang dirawat akibat konflik dengan manusia di alam liar sebelumnya. Ini menjadi bukti nyata keberhasilan manajemen konflik satwa berkelas dunia.

Pelepasan “Surya Manggala” dan “Citra Kartini” ke habitat alami adalah hasil kerjasama Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM) pengelola Sanctuary Harimau Sumatra Barumun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara, dan PTAR.

PTAR memfasilitasi proses pelepasliaran dengan menyediakan helikopter dan pilot yang kompeten untuk membawa “Surya Manggala” dan “Citra Kartini” dari Bandara Depati Parbo, Sungai Penuh, Jambi, menuju Zona Inti TNKS di Kabupaten Kerinci, Jambi. Translokasi keduanya ke TNKS menggunakan helikopter dengan metode longline – kandang digantung sepanjang 60 meter di badan helikopter.     

Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, menyatakan dukungan PTAR dalam melepasliarkan harimau Sumatra ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk melanjutkan program pengelolaan lingkungan yang fundamental, terstruktur, dan kolaboratif dengan seluruh pemangku kepentingan.

“Kami terus berupaya memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk dalam hal konservasi lingkungan dan keanekaragaman hayati, pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan dan keselamatan lingkungan. Konservasi Harimau Sumatra ini salah satunya,” kata Muliady.

Sementara itu, Plt. Kepala BBKSDA Sumatra Utara, Irzal Azhar, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberlangsungan hidup "Surya Manggala" dan "Citra Kartini" sejak berada di Sanctuary Harimau Sumatra Barumun hingga dilepaskan ke TNKS. Ia berharap dua harimau tersebut mampu bertahan hidup di habitat alaminya setelah dilepasliarkan.

"Selama “Surya Manggala” dan “Citra Kartini” berada di dalam Sanctuary Harimau Sumatra Barumun, BBKSDA Sumut mendapat dukungan dari Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM), TFCA Sumatera, PT Agincourt Resources, dan pengamatan medis oleh dokter hewan," tutur Irzal.

Sekitar 3,5 tahun lamanya "Surya Manggala" dan "Citra Kartini" dirawat secara alami bersama induknya di Sanctuary Harimau Sumatra Barumun. Mereka adalah hasil breeding dari induk korban konflik satwa liar bernama penanda “Gadis” dan “Monang”.   

Halaman:

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x