Ingin jadi Haji Mabrur: Simak 4 Bekal untuk Raih Kemabruran Haji

- 28 Juni 2022, 08:17 WIB
PPIH berikan bimbingan ibadah bagi jemaah kloter BDJ 02 Embarkasi Banjarmasin di di Musholla Tower 2 Hotel Kiswah, Jarwal, Makkah
PPIH berikan bimbingan ibadah bagi jemaah kloter BDJ 02 Embarkasi Banjarmasin di di Musholla Tower 2 Hotel Kiswah, Jarwal, Makkah /Dok. Kemenag.go.id

SEPUTAR CIBUBUR - Menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mengintensifkan bimbingan ibadah kepada jemaah haji di hote-hotel tempat mereka menginap.

Pada kesempatan kunjungan untuk bimbingan ibadah bagi jemaah kloter BDJ 02 Embarkasi Banjarmasin di di Musholla Tower 2 Hotel Kiswah, Jarwal, Makkah, konsultan ibadah Imam Khoiri menyampaikan 4 bekal meraih kemabruran haji.

Pertama, bekal niat yang ikhlas. Niat ikhlas dan ketaqwaan tidak ada niat selain meraih ridha Allah, tidak tercampuri oleh riya’, sum’ah, berbangga diri atau kesombongan. “Untuk itu, haji harus dilaksanakan dengan tawadhu’, tenang dan khusyu’,” kata Imam Khoiri, Senin, 27 Juni 2022. 

Baca Juga: Update Haji 2022: Indonesia sudah Berangkatkan 72.092 Jemaah Haji ke Tanah Suci

Mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah nomor 2890, Imam menyampaikan, dari Anas bin Malik ra., dia berkata, “Nabi Muhammad SAW. menunaikan haji dengan mengendarai unta dan menghamparkan sehelai kain yang harganya kurang dari empat dirham, lalu beliau berdoa: ‘Ya Allah, jadikanlah haji ini tanpa riya dan mencari kemasyhuran’. (HR. Ibn Majah).

“Bekal terbaik bagi orang yang melaksanakan haji adalah bekal taqwa (bukan koper, uang atau makanan). Doa terbaik untuk orang yang akan berhaji adalah doa agar dibekali dengan taqwa,” lanjutnya.

Kedua, bekal biaya yang halal. Imam Khoiri mengatakan, Allah adalah dzat yang thayyib dan tidak menerima kecuali yang thayyib. Menurutnya, bekal haji harus bersih dari hal-hal syubhat, apalagi haram.

Baca Juga: PPIH Jelaskan Kriteria Jemaah Haji dan Prosedur Badal Haji, Siapa saja yang Boleh?

“Jika dalam bekalnya ada barang yang syubhat, harta ghashab atau haram, secara hukum hajinya sah, namun tidak diterima. Cermati semua hal dengan detail, dan memastikan kehalalannya,” ujarnya.

Ketiga, lanjut Imam, melaksanakan rukun, wajib, sunnah haji, dan menghindari semua larangan. Oleh karenanya, kata Imam, setiap jamaah haji wajib memahami ilmu manasik. Sebab, kesuksesan sebuah amal bergantung terhadap ilmu.

“Sebab itu, waktu dan kesempatan yang ada sebelum datang masa Armuzna, agar digunakan semaksimal mungkin untuk memperdalam ilmu manasik,” harapnya.

Baca Juga: Cuaca Panas di Arab Saudi, PPIH Himbau Jemaah Haji Manfaatkan Tempat Ibadah di Hotel Makkah

Ia mengajak selama masa tunggu, jemaah didorong untuk membaca buku manasik. Jemaah agar mengikuti Majlis Manasik yang diselenggarakan di masing masing hotel.

Bekal keempat, menjaga diri dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, khususnya rofats (kata kotor), fusuq (perbuatan kotor) dan jidal (berkelahi atau berdebat). Ia mendorong jemaah mengisi seluruh rangkaian ibadah hajinya dengan banyak berdzikir.

“Selama diperjalanan tidak boleh lupa bahwa dirinya sedang dan akan berhaji. Maka sepanjang perjalanan hendaknya selalu belajar manasik. Selain itu, selama melaksanakan haji tidak boleh lupa berdoa agar menjadi haji mabrur,” harapnya.

Baca Juga: Lagi-lagi Judi Togel, Polres Serang Ciduk Buruh Harian Lepas dan Sopir Angkot

Visitasi dan edukasi diisi oleh tim konsultan ibadah dan bimbad serta tim kesehatan kepada jemaah haji Indonesia.

"Respon jemaah merasakan hal ini sangat penting. Walaupun ada juga jemaah yang sudah belajar manasik, tetapi kadang ada bagian-bagian tertentu yang lupa. Sehingga bimbingan dan edukasi tersebut menjadi penting.

Selain itu banyak juga yang belum paham manasik dan menjaga keamanan dan keselamatan saat di Tanah Suci," jelas Nur Achmad yang juga pembimbing ibadah di Sektor IV.

Cak Mad, sapaan akrabnya, jemaah juga diingatkan untuk tidak selfie atau ambil foto dan video di lokasi sekitar ka'bah. "Apalagi membawa gambar atau benda-benda yang tidak relevan, misalnya bawa foto sapi dan lainnya, yang bisa ditindak oleh polisi di Masjidil Haram," tambahnya.

Baca Juga: Fuschia Anne Ravena dari Filipina Dinobatkan Sebagai Pemenang Kontes Transgender di Thailand

Selain itu, tim bimbad di Sektor IV, terus mengingatkan jemaah untuk tetap menjaga kesehatan, minum air yang cukup, tidak lupa bawa semprotan air buat basahi wajah, dan jika keluar pemondokan, membawa sandal atau sepatu plus plastiknya sendiri, tanpa menitip ke orang lain, terutama saat ke Masjidil Haram. ***

 

Editor: Erlan Kallo

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah