Renungan Malam Kristiani: Harga Ketidaksetiaan

- 1 September 2022, 19:59 WIB
Ilustrasi ketidaksetiaan
Ilustrasi ketidaksetiaan /Pixabay/

SEPUTAR CIBUBUR-Bacaan Alkitab Wahyu pasal 2 ayat 10, tertulis, Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Berbagai data yang didapatkan dari hasil survei sepanjang tahun-tahun yang berbeda, menunjukkan bahwa pria lebih sering tidak setia dibandingkan wanita.

Tetapi data terbaru dari survei tahun 2022 menunjukkan kebalikannya. Wanita ternyata lebih sering tidak setia dibandingkan pria.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Berkat Di Balik Pintu Yang Tertutup

Menurut survei ini, hal tersebut disebabkan karena wanita lebih dikendalikan oleh perasaannya.

Dan walaupun tidak secara fisik terjadi perselingkuhan, wanita cenderung mengkhianati secara perasaan. Hatinya sudah mendua dan tidak lagi sepenuhnya untuk suaminya.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Saat Kita Lemah, TUHAN Beri Kekuatan

Sehubungan dengan kesetiaan, kita semua yang hidup di bumi ini mengalami proses ujian kesetiaan.

Dan kesetiaan ini termasuk kesetiaan terhadap Tuhan. Siapapun, semua orang pasti diuji, baik yang percaya maupun yang tidak percaya.

Yang tidak percaya kepada Tuhan, tentu sudah gagal karena sikap ketidakpercayaannya.

Tetapi yang percaya mengalami proses pengujian setiap hari sampai waktunya selesai di bumi.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Kuasa Doa

Dan satu hal yang sering tidak kita sadari adalah perasaan hati kita diuji dengan berbagai keadaan, entah itu kenyamanan ataupun penderitaan.

Perasaan hati inilah yang seringkali menjadi sasaran dari ketidaksetiaan.

 Hati dan perasaan kita bisa berubah sehingga tidak lagi sepenuhnya tertuju kepada Tuhan, tapi mulai mendua dan tidak lagi segenap hati mengasihi, dan tidak sepenuhnya percaya kepadaNya.

Kita mulai membanding-bandingkan dan kecewa secara sembunyi-sembunyi kepada Tuhan. Meskipun sebenarnya Tuhan tahu isi hati kita.

Baca Juga: Komnas HAM Beberkan Foto Jasad Brigadir J Usai Ditembak

Dalam Wahyu pasal 2 ini terdapat pesan dan peringatan kepada empat sidang jemaat yaitu jemaat di Efesus, Smirna, Pergamus, dan Tiatira.

Empat pesan utama yang disampaikan kepada jemaat ini adalah juga buat kita semua yang hidup sekarang ini, agar kita perhatikan dan lakukan dalam hidup kita. Pesan tersebut adalah:

Pertama, kembali memiliki kasih yang semula kepada Tuhan.

Kedua, tetap setia walaupun dalam kesukaran.

Ketiga, tidak mendua hati dan tidak kompromi dengan dosa dan ketidakkudusan.

Keempat, sungguh-sungguh hidup dalam pertobatan, berpegang pada iman yang murni dan melakukan pekerjaan Tuhan sampai akhir.

Baca Juga: Vina Panduwinata Rilis Single Selalu Cinta yang Jebak Pendengar ke Masa Lalu

Apabila kita mencoba untuk memahami semua pesan itu, pada intinya kita diminta untuk setia dalam kasih dan iman kepada Tuhan.

Jangan sampai kita tidak setia karena ada konsekuensi yang pahit dari ketidaksetiaan yaitu dibuang jauh dari hadirat Tuhan, masuk dalam kebinasaan yang kekal.

Mungkin hal ini terdengar mengerikan, tapi lebih baik kita mendengar peringatan yang ngeri sekarang ini agar kita terhindar dari kebinasaan yang mengerikan.

Mari kita setia kepada Tuhan dan mengasihinya dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan kita.

Walau apapun yang terjadi dalam hidup ini, biarlah hati kita selalu tertuju kepada Tuhan. ***

 

Editor: Ruth Tobing

Sumber: YouTube Suara Injil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah