Renungan Malam Kristiani: Berkat Dalam Bekerja

- 19 Desember 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi bekerja di depan laptop/pixabay
Ilustrasi bekerja di depan laptop/pixabay /

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan pada saat ini diambil dari 2 Tesalonika pasal 3 ayat 7 tertulis demikian:

“Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu.”

Banyak penelitian menunjukkan bahwa mayoritas orang benci pekerjaan mereka. Sebagian besar menganggap pekerjaan sebagai sesuatu yang harus dilakukan dan tidak dapat dinikmati.

Pekerjaan dilakukan dengan pandangan bahwa itu suatu kewajiban karena ada tagihan yang harus dibayar, ada mulut yang harus diberi makan, ada biaya sekolah yang harus dilunasi dan ada berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi.

Banyak orang yang menganggap pekerjaan itu membosankan dan bekerja tidak ada artinya.

Sebagian lagi memandang pekerjaan sebagai sebuah status atau identitas yang menaikkan harga diri dan citra dalam lingkungan sosial.

Bagaimana dengan kita? Apa pandangan kita tentang bekerja? Apakah bekerja hanya merupakan sebuah tuntutan yang harus dilakukan.

Mengerti tentang hakekat bekerja merupakan hal yang penting. Kita perlu mengetahui supaya kita punya motivasi yang benar.

Dan itu sebabnya kita perlu mencari tahu apa yang firman Tuhan katakan tentang pekerjaan.

Di berbagai ayat dalam Alkitab seperti misalnya dalam Mazmur 104 ayat 23 kata bekerja dituliskan dalam bahasa aslinya dengan kata avoda, dan yang menariknya disini adalah kata yang sama yaitu avoda juga digunakan untuk menyebutkan tentang ibadah dan pelayanan.

Hal ini tentu bukanlah suatu kebetulan tapi memang merupakan rancangan Tuhan dari semula. Bahwa bekerja merupakan ibadah dan juga pelayanan.

Dan inilah yang perlu menjadi pandangan kita bahwa bekerja adalah ibadah kita kepada Tuhan. Bekerja adalah pelayanan kita kepadaNya.

Dan kalau kita mengerti bahwa bekerja adalah ibadah maka kita pasti akan melakukannya dengan segenap hati kita bagi Tuhan dan mempersembahkannya bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

Rasul Paulus melakukan pekerjaannya dengan memandangnya sebagai bagian dari ibadah dimana apa yang dia hasilkan dari pekerjaannya itu digunakannya untuk keperluan pelayanannya dalam mengabarkan Injil Kristus.

Ia tidak memandang pekerjaan itu sebagai sesuatu yang haram untuk dilakukan. Bukan pula sesuatu yang sekuler tapi pekerjaan merupakan sebuah kehormatan, tanggung jawab dan ibadah kepada Tuhan.

Dalam Kolose 3 ayat 23 tertulis “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

Kalau kita mengerti dengan benar ayat ini maka pekerjaan akan dilakukan dengan segenap hati untuk kemuliaan Tuhan.

Apa yang Alkitab katakan tentang bekerja adalah bahwa bekerja merupakan ibadah.

Pekerjaan adalah pelayanan, pekerjaan merupakan kesempatan untuk menafkahi keluarga kita sambil memuliakan Tuhan dan berbagi dengan sesama kita.

Ini semua merupakan bentuk ibadah dan pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama. Mulai hari ini ketika kita akan pergi ke tempat kerja ingatlah bahwa bekerja adalah ibadah.

Karena itu bersyukurlah untuk setiap pekerjaan yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita dan lakukanlah itu dengan sukacita dan dengan segenap hati kita.

Tuhan memberkati setiap pekerjaan kita dan Tuhan memampukan kita untuk melakukan pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya. ***

 

Sumber: Youtube Suara Injil

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x