Renungan Malam Kristiani: Jangan Menyerah Dalam Perjalanan

- 7 Februari 2023, 18:00 WIB
Bersama Tuhan, padang gurun kehidupan menjadi enak
Bersama Tuhan, padang gurun kehidupan menjadi enak /Astrid Setya/

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan malam ini terdapat dalam kitab Mazmur pasal 105 ayat 16-22  tertulis demikian:

“Ketika Ia mendatangkan kelaparan ke atas negeri itu, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan,”

“diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak.”

“Mereka mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi,”

“sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji Tuhan membenarkannya.”

“Raja menyuruh melepaskannya, penguasa bangsa-bangsa membebaskannya.”

“Dijadikannya dia tuan atas istananya , dan kuasa atas segala harta kepunyaannya,”

“untuk memberikan petunjuk kepada para pembesarnya sekehendak hatinya dan mengajarkan hikmat kepada para tua-tuanya.”

Baca Juga: Nikah di KUA Saja Lagi Tren, Ini Kata Wasekjen PSI

Marathon des Sables merupakan lomba lari marathon yang diadakan melewati padang gurun Sahara yang begitu panas di wilayah selatan Maroko.

Lomba ini berlangsung selama 6 hari dengan jarak sejauh 251 kilometer. Marathon des Sables ini disebut juga dengan Ultra Marathon karena jaraknya dapat disamakan dengan 6 kali marathon normal.

Banyak orang dari berbagai negara yang datang dan menjadi peserta sekalipun lomba ini sangat berbahaya dan begitu melelahkan baik secara fisik maupun mental.

Baca Juga: Warga Gunung Kidul Hadapi Persoalan Pakan Ternak, Ini Solusi Keraton dan PLN

Para peserta umumnya mengatakan bahwa ketika mereka berlari di bawah terik panas matahari seringkali ada suara dalam pikiran mereka yang mencoba membuat mereka menyerah.

Pesaing terberat mereka adalah diri mereka sendiri. Padang gurun tempat mereka berlomba menjadi simbol dari sebuah perjuangan yang harus dilalui dengan mengalami pergumulan.

Kehidupan kita di bumi ini dapat diibaratkan seperti lomba marathon des Sables dengan berbagai tantangan dan pergumulan yang harus kita hadapi.

Baca Juga: Menparekraf Apresiasi Pemprov dan Masyarakat Yogyakarta Atas Kesuksesan Menjadi Tuan Rumah ATF 2023

Dalam prosesnya kita sering digoda untuk menyerah dalam iman agar berhenti  dan mundur dari perjalanan.

Tapi kita harus selalu menguatkan hati untuk terus melangkah dalam pimpinan Tuhan.

Dalam ayat di atas tertulis tentang perjalanan hidup Yusuf yang harus melewati kesukaran dimana ia dipenjarakan dengan tidak adil.

Apa yang Yusuf alami adalah pengalaman yang sangat menekan jiwanya dan dapat dengan mudah membuatnya putus asa.

Ia bisa menyalahkan Tuhan lalu mundur dari imannya. Tapi sungguh luar biasa kasih Tuhan yang menolong dan memampukannya untuk menghadapi semua itu.

Ia ibarat sedang melewati padang gurun yaitu keadaan yang membuatnya menderita.

Selama 13 tahun ia jalani dengan setia sampai tiba waktunya ia ditinggikan oleh Tuhan.

Pesan firman Tuhan buat kita, tetaplah kuat dalam marathon kehidupan yang kita jalani.

Jangan jadi lemah dan putus asa serta ingin menyerah. Tetaplah melangkah dalam iman meskipun ada banyak pergumulan dan tantangan.

Seperti yang tertulis dalam Filipi 3 ayat 13b-14 “Marilah kita mengarahkan diri kepada apa yang dihadapan kita dan terus berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Dengarkanlah suara Tuhan, jangan dengarkan suara-suara lain yang mencoba membuat kita berhenti melangkah, berhenti percaya dan berharap.

Biarlah stamina iman kita terus kuat dengan tetap terus berpegang pada firmanNya. Isilah selalu jiwa kita yang dahaga dengan firman Tuhan yang adalah air kehidupan.

Tuhan Yesus yang adalah Allah Imanuel akan selalu menyertai dan menolong kita sehingga kita mampu menyelesaikan pertandingan sampai kepada garis akhir dengan penuh kemenangan. ***

 

Sumber: Youtube Suara Injil

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x