Network
SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan pada saat ini terdapat dalam kitab Keluaran pasal 11 ayat 1 tertulis demikian:
“Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Aku akan mendatangkan satu tulah lagi atas Firaun dan atas Mesir, sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi dari sini; apabila ia membiarkan kamu pergi, ia akan benar-benar mengusir kamu dari sini.”
Peringatan atau teguran seringkali diabaikan orang. Sekalipun peringatan itu terlihat dengan jelas dan besar tapi banyak yang tidak mempedulikan.
Malah semakin diperingatkan, justru sebagian orang semakin terdorong untuk melanggar. Semakin ditegur, semakin keras kepala.
Biasanya peringatan atau teguran itu diabaikan karena beberapa hal yang ada di pikiran seseorang. Diantaranya adalah:
Pertama ia menganggap peringatan itu tidak berlaku baginya. Kedua karena ia menganggap konsekuensinya ringan dibandingkan dengan sensasi yang akan ia dapatkan. Ketiga karena ia mengira ia bisa lolos dari akibat yang mungkin muncul dari pelanggarannya.
Peringatan pada hakekatnya bukanlah himbauan main-main tapi sebuah nasehat yang sangat serius untuk membuat kita berbalik arah agar terhindar dari masalah atau bencana.
Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan, Ini Kata DBS Group Research
Firaun sudah diperingatkan dan ditegur sembilan kali melalui tulah demi tulah yang terjadi dengan begitu menakutkan tapi ia masih saja berkeras hati.
Sebenarnya dengan mengalami dan melihat satu tulah saja seharusnya itu sudah cukup membuat Firaun mentaati perintah Tuhan.
Apalagi melewati dua atau tiga tulah yang menimbulkan kesukaran semestinya ia berhenti dari kekerasan hatinya.
Di perusahaan biasanya surat peringatan hanya sampai ketiga, disini kalau kita pelajari Tuhan memberikan sampai SP sepuluh kepada Firaun.
Tulah yang terakhir Firaun akhirnya menyerah dan menuruti apa yang menjadi kemauan Tuhan.
Apa yang menjadi rhema buat kita dari ayat firman Tuhan ini adalah pertama cukup satu teguran saja untuk kita bertobat.
Jangan tunggu sampai peringatan Tuhan itu terjadi berulang kali dan menjadi semakin berat, baru kita mau berbalik dan berubah.
Kita perhatikan dari tulah demi tulah yang terjadi intensitasnya semakin meningkat sampai pada tulah yang terakhir.
Tuhan mengambil yang paling berharga dari diri Firaun yaitu anaknya yang sulung, baru ia sadar dan mau menurut.
Baiknya kita tidak keras kepala terhadap setiap teguran Tuhan dalam hidup kita tapi lekas berubah sesuai dengan kehendaknya.
Kedua milikilah kepekaan hati terhadap setiap teguran Tuhan. Roh kudus seringkali berbicara kepada kita dengan begitu lembut dan kita sudah merasakan adanya ketidaksetujuan Tuhan atas apa yang kita lakukan. Tapi kita masih saja cenderung mengabaikan.
Mulai saat ini mari latih kepekaan kita terhadap suara Tuhan yang berbicara dalam hati kita dan ikuti apa yang menjadi kemauan Tuhan.
Supaya kita tidak melewatkan dan tidak mengalami hal-hal yang tidak baik dalam kehidupan kita.
Perhatikan setiap teguran Tuhan dan ikuti kehendakNya supaya kita mengalami berkat dan sukacita serta perkenanan yang dari Tuhan.
Ambil firman Tuhan ini untuk diri kita. Jangan pakai firman Tuhan ini untuk menghakimi orang lain.
Tapi mari kita koreksi dan introspeksi diri kita terlebih dahulu agar menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang semakin menyenangkan hati Tuhan dan menjadi berkat serta membawa damai bagi sesama kita.
Sumber: Youtube Renungan Malam
