Network
SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan pada saat ini terdapat dalam Ulangan 28 ayat 1 tertulis demikian:
“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintahNya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka Tuhan, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.”
Seorang anggota tentara marinir Amerika Serikat yaitu Kopral Jeffry Linesten menjadi korban ledakan bom di Beirut. Dia dibawa ke rumah sakit dengan kondisi luka yang sangat parah.
Baca Juga: Rangsang Investasi Hijau Sektor Kehutanan, KLHK: Bisnis Jangan Hanya Berorientasi Keuntungan
Dalam situasi yang sulit bergerak maupun berbicara ia memberikan isyarat untuk meminta sebuah kertas dan bolpoin kepada Komandan yang mengunjunginya.
Di atas kertas itu ia menuliskan hanya dua kata yaitu Semper Fi lalu memberikannya kepada sang Komandan.
Semper Fi atau Semper Fidelis merupakan kalimat dalam bahasa latin yang menjadi motto dari tentara marinir Amerika Serikat. Arti dari dua kata ini adalah selalu setia.
Mewakili seluruh anggota marinir Jeffry Linesten menyatakan sebuah tekadnya untuk setia sampai akhir.
Dalam ayat ini Tuhan memanggil kita semua untuk mendengarkan dan mentaati perintahNya dengan setia.
Kesetiaan ini bukanlah hal yang main-main dan ini berhubungan dengan waktu dan keadaan.
Dalam kaitan dengan waktu komitmen setia itu tidak akan luntur ditelan jaman, dan dalam kaitan dengan keadaan komitmen setia itu tidak akan goyah menghadapi kesukaran, godaan atau penderitaan.
Orang yang tidak setia biasanya akan mencari-cari alasan sedangkan orang yang setia akan selalu berkomitmen untuk taat.
Dalam ayat yang sama terdapat sebuah janji bahwa ketika kita hidup dengan setia melakukan firmanNya maka Tuhan akan memberikan berkat dan mengangkat kita di atas segala bangsa di bumi.
Sebaliknya jika kita tidak mematuhi perintah Tuhan dan tidak setia dalam melakukan kehendakNya kita tidak hanya kehilangan berkat yang dijanjikan tapi kita meletakkan diri kita sendiri di bawah kutuk.
Kemanapun orang berdosa pergi kutukan Tuhan mengikuti. Dimanapun ia berada kutuk itu ada padanya. Apapun yang ia miliki berada di bawah kutuk.
Semua kesenangannya menjadi pahit dan ia tidak dapat sungguh-sungguh terhibur didalamnya karena murka Allah bercampur dengan situasi hidupnya.
Untuk hidup dalam kesetiaan kita perlu berjalan dengan iman, bukan dengan penglihatan mata jasmani kita.
Kita perlu melangkah dalam kasih yang sungguh pada Tuhan bukan mengikuti perasaan-perasaan kita sendiri yang seringkali membuat kita menyimpang.
Dan kita perlu melangkah selalu dalam pengharapan, jangan kita putus asa dan kecewa. Kesetiaan selalu dan pasti akan membawa berkat dalam hidup kita baik di bumi ini maupun dalam kekekalan.
Berkat itu jangan kita pandang hanya terbatas pada materi tapi pemeliharaan, sukacita dan damai sejahtera surgawi serta keselamatan dan kehidupan kekal itu adalah berkat yang kita alami dan rasakan sepanjang hidup kita baik di bumi ini sampai kita masuk ke dalam surga.
Dalam Wahyu 2 ayat 10 bagian B di situ tertulis “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”
Kunci untuk mengalami penggenapan anugerah dan janji keselamatan Tuhan adalah setia. Kita hendaknya selalu setia kepada Tuhan.
Kalau ada diantara kita yang saat ini sudah mulai tidak setia, mulai pikir-pikir untuk meninggalkan Tuhan, mulai coba-coba menyimpang dari kebenaran, mari firman Tuhan kembali memanggil kita agar kita berbalik dari dosa dan hidup sungguh-sungguh dalam iman dan kasih kepada Tuhan.
Lakukanlah kehendakNya, jadilah setia agar berkat Tuhan senantiasa akan kita alami di sepanjang umur hidup kita.***
Sumber: Youtube Renungan Malam
