Network
SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan kita pada malam ini terdapat dalam 2 Raja-raja 15 ayat 34-35 tertulis demikian:
Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan Uzia, ayahnya. Namun demikian, bukit-bukit pengorbanan tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu. Ia mendirikan Pintu Gerbang Tinggi di rumah Tuhan.
Secara berulang kali kalau kita membaca kitab 2 Raja-raja, kita akan menemukan kata tentang bukit-bukit pengorbanan dan yang berkonotasi dengan itu adalah bahwa Tuhan tidak senang akan apa yang dilakukan oleh orang-orang Israel di sana.
Baca Juga: Tanah Kosong di Perumahan Legenda Wisata Cibubur Terbakar, Dua Mobil Pemadam Dikerahkan
Bukit-bukit pengorbanan selalu berkonotasi negatif dalam ayat-ayat di Perjanjian Lama. Di atas bukit pengorbanan mereka menyembelih, membakar dan mempersembahkan korban hewan. Tapi hal itu tidak dikenan oleh Tuhan.
Pertama karena mereka mempersembahkan korban itu untuk baal atau berhala atau allah lain yang bukan Tuhan.
Kedua karena mereka mengabaikan tempat dimana seharusnya mereka mengadakan korban yaitu di rumah Tuhan di Yerusalem.
Baca Juga: Jokowi Restui Gibran Dampingi Prabowo
Tuhan mau agar penyembahan itu terpusat di Yerusalem dan itulah mengapa semua bentuk penyembahan di bukit pengorbanan tidak menyenangkan hati Tuhan.
