Pengelola Museum Berbenah Pasca Covid-19, Sambut Pengunjung yang Makin Meningkat  

- 14 November 2023, 20:34 WIB
Museum UGM
Museum UGM /Inaselwa-Wikipedia/

 

SEPUTAR CIBUBUR - Selalu ada hikmah dibalik musibah. Ini juga berlaku di dunia permuseuman di Tanah Air. Betapa tidak, sejak pandemi Covid 19 melanda,  banyak museum berbenah diri dan kini tampil dengan kondisi yang jauh lebih siap, baik dari segi standar pelayanan maupun sarana dan infrastruktur pendukungnya.

“Salah satu hikmah pandemi bagi kami adalah museum menjadi lebih kreatif dan inovatif, khususnya dalam melahirkan program-program berbasis media sosial-internet,” ujar DS Nugrahani, MA Kepala Pengelola Museum UGM di Yogyakarta dalam pernyataannya, Selasa, 14 November 2023.

Baru-baru ini Mueum UGM meluncurkan MAG+ atau Museum Automatic Guide Plus,berupa aplikasi berbasis web development for user interface. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat memakai perangkat digital, misal ponsel pintarnya, untuk mengakses informasi tentang koleksi yang dipamerkan di Museum UGM melalui pemindai QRcode yang disematkan pada setiap koleksi.

Baca Juga: Belasan Buku Karya Chappy Hakim Tambah Koleksi Perpustakaan Museum Soesilo Soedarman

MAG+ memiliki kelebihan dapat menyediakan informasi tanpa batas, yang dikembangkan mulai dari deskripsi  koleksi bilingual dalam bentuk narasi verbal dan audio, penjelasan komprehensif tentang koleksi baik secara naratif, video dan/atau animasi,  riset   terkait dengan koleksi yang bersangkutan, hingga link publikasinya.

Dengan begitu, MAG+ dapat pula dikembangkan menjadi digital library. Pengunjung Museum UGM bisa menggunakan pemindai  QRcode  untuk mengakses informasi sesuai kebutuhannya,  baik informasi dasarmaupun informasi yang komprehensif.

Tampaknya masa pandemi telah melahirkan kreativitas dan inovasi bagi museum. Banyak museum yang melakukan penataan koleksi maupun mengembangkan sarana dan program yang lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan pengunjung.

Hal ini juga diakui pengelola Museum Rumah Atsiri Indonesia di Tawangmangu, Jawa Tengah. “Adanya pandemi memberikan waktu bagi Rumah Atsiri untuk mengembangkan core content dan program yang lebih baik, khususnya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan strorytelling para edukator museum,” ujar Venti Wijayanti, Head of Guest Relations and Services Museum Rumah Atsiri Indonesia.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah