Renungan Malam Kristiani: Mezbah di Tempat Semula

- 3 Maret 2024, 20:49 WIB
Ilustrasi - RHK 16 April 2023, renungan harian keluarga menyentuh hati tentang Kelahiran Baru.
Ilustrasi - RHK 16 April 2023, renungan harian keluarga menyentuh hati tentang Kelahiran Baru. /PIXABAY/congerdesign

Tuhan menanamkan suatu kerinduan dan hasrat dalam hati kita untuk memberikan korban persembahan baginya dan hal ini juga Tuhan tetapkan dalam aturan firmanNya.

Kita perhatikan dalam ayat di atas, ketika orang-orang Israel telah tiba di Yerusalem setelah kembali dari pembuangan, mereka mulai membangun kembali kehidupan ibadah mereka kepada Tuhan di bait suci.

Dinyatakan dalam ayat ini bahwa mereka mendirikan mezbah di tempat yang semula. Mereka tidak membangun mezbah baru di tempat lain tapi di tempat semula dimana mezbah yang lama dulu ada.

Dan sejak itu setiap hari mereka mempersembahkan korban persembahan di atas mezbah sebanyak dua kali yaitu korban pagi dan korban petang.

Mereka bersukacita melakukannya dan tidak merasa bahwa itu sebagai beban. Sebab mereka melakukannya bagi Tuhan Sang Pemberi Kehidupan.

Ada satu hal yang tertulis dalam ayat ini bahwa meskipun mereka ketakutan terhadap penduduk negeri, mereka tetap mempersembahkan korban bakaran setiap hari.

Ada tantangan yang seringkali dihadapi ketika kita mau memberi persembahan bagi Tuhan. Tantangan itu bisa dari luar atau pun dari dalam diri kita sendiri.

Mezbah di tempat semula tertulis dalam ayat ini dan secara rohani berbicara tentang kembali kepada inti atau hakikat dari penyembahan.

Tuhan mau kita kembali membangun mezbah di tempat yang semula, dimana mezbah itu tidak lain adalah di dalam hati kita dan itu diwujudkan dalam kehidupan kita setiap hari.

Hidup kita adalah persembahan bagi Tuhan dan karena itu hendaknya kita menjadikan hidup kita sebagai korban yang harum dihadapanNya setiap hari.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah