Renungan Malam Kristiani: Menghargai Waktu yang Ada

- 8 April 2024, 20:34 WIB
Tes IQ: Bisakah Kamu Menemukan Kesalahan Pada Gambar Jam Tangan Ini dalam Waktu 5 Detik?
Tes IQ: Bisakah Kamu Menemukan Kesalahan Pada Gambar Jam Tangan Ini dalam Waktu 5 Detik? /Jagranjosh.com/

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan kita pada saat ini terdapat dalam kitab Kejadian 1:14 tertulis demikian:

“Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,”

Waktu yang kita miliki setiap hari sama jumlahnya yaitu 24 jam artinya setiap kita masing-masing dianugerahi harta yang sama dalam hal waktu setiap harinya.

Baca Juga: Gerindra Simulasi Makan Siang Gratis di Sukabumi Hingga NTT

Tidak ada yang diberi 32 jam atau 48 jam dalam sehari di seluruh bagian wilayah di dunia ini. Semua negara punya jumlah jam yang sama setiap hari yaitu 24 jam.

Dalam setiap tahun musim-musim selalu datang pada waktu yang teratur.

Di negara dengan empat musim kita dapat melihat dengan jelas dan memahami pergantian waktu dari musim ke musim yaitu dari musim semi ke musim panas, lalu musim gugur dan dilanjutkan ke musim dingin, kemudian berputar terus sebagai suatu siklus.

Baca Juga: Berbagi Bersama Insan Pers, BRI Kanwil Jakarta 2 Apresiasi Peran Media Dorong Inklusi Layanan di Sektor Urban

Tuhan membuat waktu-waktu yang teratur buat kita semua manusia dan untuk semua ciptaannya di bumi ini, dan ini adalah satu hal yang luar biasa mengandung makna begitu dalam untuk kita.

Dalam ayat di atas Tuhan menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang sebagai benda yang menjadi tanda untuk menunjukkan waktu, hari-hari dan tahun-tahun bagi kita.

Metode penentuan masa dan waktu sejak dulu menggunakan benda penerang di langit. Matahari, bulan dan bintang itu dijadikan patokan dalam menghitung jam, hari, bulan dan tahun.

Kalender yang kita gunakan dengan nama bulan Januari sampai Desember dengan tahun yang menunjuk angka 2024 saat ini merupakan kalender dengan patokan kelahiran Kristus dan perhitungannya berdasarkan pada revolusi bumi terhadap matahari.

Darimana orang bisa mengambil inisiatif menghitung waktu berdasarkan benda-benda penerang di langit. Inisiatif itu datangnya tidak lain dari Tuhan sendiri yang menaruhnya dalam hati dan pikiran kita manusia.

Rhema yang kita dapatkan dari ayat-ayat ini diantaranya adalah:

Kita mengerti bahwa Tuhan bekerja menurut aturan dan waktuNya dan Tuhan memberikan kepada kita ciptaanNya, waktu menurut ukuranNya.

Tuhan mengatur segala sesuatu dengan begitu sistematis, pergerakan bumi, bulan dan bintang serta matahari semuanya diatur sempurna.

Musim demi musim Tuhan mengaturnya dengan begitu akurat. Tuhan tidak pernah melupakan dan tidak melalaikan pergantian musim untuk terjadi. Karena pergantian musim ini sangat penting untuk keberlangsungan hidup kita manusia.

Tuhan mau agar kita mengerti dan menghargai waktu yang ada untuk segala sesuatu ada waktunya. Karena itu hargai setiap kronologis dan juga kairos waktu yang disediakan Tuhan bagi kita.

Lewat benda-benda penerang ini Tuhan mau kita hidup bijaksana dan menilai jaman dengan hikmatNya.

Benda-benda penerang ini bukan untuk kita sembah tapi untuk kita perhatikan sebagai pengingat akan waktu.

Mazmur 90 ayat 12 berkata “ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian sehingga kami beroleh hati yang bijaksana”

Segala sesuatu ada waktunya termasuk langit dan bumi ini ada masanya. Diakhir jaman matahari akan menjadi gelap dan bintang-bintang akan berjatuhan.

Hidup kita di dunia ini ada batasnya, karena itu gunakan waktu yang ada dengan bijaksana dan persembahkanlah waktu kita yang berharga untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.***

 

Sumber: Youtube Renungan Malam

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah