Renungan Malam Kristiani: Jebakan Kehormatan

- 13 April 2024, 18:00 WIB
Arie Febriant, pegawai Pertamina Arogan diberhentikan dari jabatannya
Arie Febriant, pegawai Pertamina Arogan diberhentikan dari jabatannya /Instagram/

Kita tidak mengintrospeksi diri kita sehingga kita menjadi lupa diri dan angkuh terhadap sesama kita.

Sikap arogansi biasanya berhubungan dengan posisi, jabatan atau kekayaan. Semakin kaya atau semakin tinggi jabatan seseorang ada kecenderungan arogansinya menjadi muncul dan meningkat.

Tapi tidak selalu juga demikian. Karena inti dari masalah arogansi pada dasarnya terletak di dalam hati kita.

Sebagai orang-orang beriman kita perlu bersikap yang sesuai dengan kehendak Tuhan yaitu merendahkan diri dan melenyapkan semua arogansi serta kesombongan supaya kita selalu rendah hati dan menghormati sesama kita.

Dalam Ester pasal 3 ayat 1-5 tertulis tentang Haman bin Hamedata yang dinaikkan posisi jabatannya oleh raja Ahasyweros sehingga ia naik pangkat dan mendapat kedudukan yang tinggi di atas semua pembesar kerajaan.

Haman menjadi orang yang sangat terhormat di dalam kerajaan itu disamping raja sendiri, dan rupanya kehormatan yang dimilikinya membuat Haman menjadi terjebak dalam rasa kesombongan dan arogansi yang begitu kuat.

Sehingga ia merasa bahwa dirinya benar-benar harus dimuliakan dan harus dihormati bahkan disembah oleh semua orang yang ada di dalam kerajaan.

Semua pegawai raja berlutut dan sujud di hadapan Haman, dan Haman sangat senang dan tersanjung dengan hal itu.

Tapi seorang bernama Mordekhai tidak mau sujud ataupun berlutur dihadapan Haman.Dan itu membuat Haman menjadi kesal dan marah karena sikap Mordekhai tersebut.

Haman kemudian merencanakan untuk membasmi bukan hanya Mordekhai tapi juga orang-orang yang sebangsa dengan Mordekhai.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah